Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Ancaman Mati, Massa "Rompi Kuning" Urung Bertemu PM Perancis

Kompas.com - 04/12/2018, 15:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Perwakilan dari pergerakan gilets jaunes (Rompi Kuning) dilaporkan tidak akan bertemu Perdana Menteri Perancis Edouard Philippe.

Deutsche Welle melaporkan Senin (3/12/2018), Jacline Mouraud dan Benjamin Cauchy memutuskan tak bertemu dengan Philippe karena "alasan keamanan".

Baca juga: Atasi Unjuk Rasa Rompi Kuning, Polisi Paris Tembakkan Gas Air Mata

Mereka berdua mengaku telah menerima kabar akan adanya ancaman mati jika nekat untuk melakukan negosiasi dengan pemerintah.

Philippe berniat untuk bertemu dengan para pengunjuk rasa setelah mendapat permintaan dari Presiden Emmanuel Macron.

Kantor Perdana Menteri pada Senin mengumumkan bakal melaksanakan "tindakan" untuk memadamkan aksi unjuk rasa yang sudah berlangsung selama dua pekan itu.

Dilansir AFP Selasa (4/12/2018), Philippe berniat mengumumkan penundaan kenaikan pajak bahan bakar yang seharusnya diagendakan 1 Januari 2019.

Sumber dari internal pemerintah mengatakan, pengumuman itu bakal dilanjutkan serangkaian penanganan untuk memadamkan demonstrasi.

Pergerakan gilets jaunes dimulai awalnya sebagai bentuk protes kenaikan harga solar yang kebanyakan digunakan oleh warga Perancis.

Melalui pajak itu, Macron bermaksud menciptakan lingkungan yang lebih baik. Namun para pengunjuk rasa menyebut Macron tidak melihat sektor yang begitu mengandalkan transportasi.

Pergerakan yang awalnya menentang pajak bahan bakar berubah menjadi kemarahan atas naiknya biaya hidup, hingga kebijakan ekonomi Macron.

Presiden 40 tahun itu menggelar rapat darurat dengan kabinetnya setelah demonstrasi tersebut dilaporkan telah menewaskan tiga orang.

Dia menuduh lawan politiknya berusaha memanfaatkan pergerakan di mana anggotanya mengenakan rompi berwarna kuning terang.

Menteri Keuangan Bruno Le Maire bertemu dengan para pengusaha untuk menaksir kerugian ekonomi dalam demonstrasi tersebut.

Le Maire menjelaskan restoran kehilangan 20-50 persen pendapatan, sedangkan penjualan para pedagang eceran juga merosot hingga 20-40 persen.

Baca juga: Massa Rompi Kuning di Perancis Demo Kenaikan BBM, 1 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com