Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ukraina: Rusia Tempatkan 80.000 Pasukan hingga 500 Jet Tempur

Kompas.com - 03/12/2018, 21:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

KIEV, KOMPAS.com - Rusia disebut telah menempatkan 80.000 pasukan dan 2.300 kendaraan lapis baja di wilayah Ukraina yang mereka duduki.

Pernyataan tersebut dilontarkan Presiden Ukraina Petro Poroshenko melalui kicauannya di Twitter, dikutip Newsweek Minggu (2/12/2018).

Baca juga: Tensi dengan Ukraina Memanas, Rusia Uji Coba Persenjataannya

Dalam twit-nya Sabtu (1/12/2018), Poroshenko memperingatkan Rusia bermaksud "mengembalikan sejarah" ketika Ukraina masih belum merdeka.

"Pada 1 Desember 1991, lebih dari 90 persen rakyat menginginkan adanya Ukraina yang merdeka dan berdaulat. Namun Rusia ingin mengembalikan sejarah," kata Poroshenko.

Selain pasukan, Kremlin juga menempatkan 500 jet tempur, 1.400 artileri dan sistem pertahanan rudal, 900 tank, dan 300 helikopter di Donbass dan Crimea.

Komentar Poroshenko muncul sejak insiden pada 25 November ketika tiga kapal perang Ukraina ditembaki dan ditahan Rusia di Selat Kerch.

Poroshenko merespon dengan mendeklarasikan darurat militer di 10 region Ukraina yang berdekatan dengan markas pasukan Rusia.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berkata para pemimpin negara Barat sudah mendengarkan penjelasan insiden di Selat Kerch.

Dalam pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Emmanuel Macron, Presiden Rusia Vladimir Putin menjelaskan Ukraina yang menyerang mereka.

"Secara personal, presiden memaparkan bagaimana provokasi itu terjadi dan bagaimana para penjaga perbatasan melaksanakan tugas agar tak terjadi insiden lanjutan," terang Lavrov.

Namun dalam investigasi Bellingcat menemukan adanya tiga temuan. Pertama, insiden pada pekan lalu itu terjadi di perairan internasional.

Temuan kedua, tiga kapal perang Ukraina itu tengah berlayar untuk kembali. Yang terakhir, kapal Ukraina menembak dengan tujuan membunuh.

Kapal Ukraina sebenarnya sudah berupaya menghindar. Namun Kremlin berusaha untuk menggunakan senjata mematikan kepada para pelaut.

Baca juga: Putin: Perang Akan Terus Berlanjut Selama Pemerintah Ukraina Kini Masih Berkuasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com