Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi-sapinya Pakai Kalung Berlonceng, Petani Jerman Digugat Tetangga

Kompas.com - 03/12/2018, 20:16 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

MUENCHEN, KOMPAS.com - Kehidupan tenang di sebuah kota kecil di wilayah selatan Jerman terganggu adanya masalah hukum terkait sapi dan loncengnya.

Sepasang suami istri yang membeli sebuah rumah besar yang berdiri di sebuah ladang di kota Holzkirchen, sebelah selatan Muenchen menggugat seorang petani.

Mereka menggugat karena merasa terganggu dengan suara lonceng yang dikalungkan di leher sapi milik petani itu saat hewan itu merumput di dekat kediaman pasangan tersebut.

Baca juga: Terlalu Besar, Sapi di Australia Ini Selamat dari Rumah Potong Hewan

Saat pindah  pada 2011, padang rumput tempat rumah mereka berdiri masih kosong. Namun, pada 2014, tanah itu disewakan kepada Regina Killer yang memiliki peternakan kecil.

Pasangan yang tak disebutkan namanya itu tak hanya mengeluhkan suara lonceng sapi tetapi juga bau pupuk dan serangga yang banyak beterbangan di sana.

Regina mengatakan, kalung sapi yang dilengkapi lonceng adalah bagian dari tradisi Bavaria dan mata pencahariannya.

Namun, suara lonceng sapi itu bagi pasangan suami istri itu amat mengganggu dan membuat mereka tak bisa tidur.

Pada 2017, pasangan ini pernah menggugat Regina, tetapi kalah di pengadilan.
Kini mereka untuk kedua kalinya mengajukan gugatan terhadap Regina. Mereka juga menggugat pemerintah lokal yang menyewakan tanahnya untuk petani itu.

Di pengadilan, pasangan ini mengatakan, lonceng-lonceng sapi itu berbunyi siang dan malam sehingga membuat mereka tak bisa tidur.

Keduanya juga beralasan, memakaikan kalung yang dilengkapi bel merupakan kejahatan terhadap hewan.

Selain itu, lonceng sapi tidak diperlukan di lahan pertanian yang datar dan terbuka.

Mereka juga menyarankan, ketimbang dipasangi lonceng sebaiknya dilengkapi alat pelacak GPS.

Sementara itu, kuasa hukum Regina mengatakan, lonceng sapi masih diperlukan untuk mengantisipasi jika hewan itu kabur.

Suara bel itu memungkinkan petani melacak posisi hewan ternak milik mereka.

Baca juga: Seekor Sapi Jantan di Pantai Hong Kong Mati dengan Perut Penuh Sampah Plastik

Sementara itu, alat pelacak GPS masih amat mahal dan baru dalam tahap eksperiman. Demikian argumentasi tim kuasa hukum Regina.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com