Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Berharap Dapat Bertemu Kim Jong Un pada Awal 2019

Kompas.com - 02/12/2018, 17:33 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali buka suara tentang rencana pertemuan keduanya dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di masa mendatang.

Berbicara kepada wartawan, menjelang kepulangan ke Washington usai menghadiri pertemuan KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, Trump menyampaikan harapannya dapat bertemu kembali dengan Kim pada awal tahun depan.

Trump mengatakan ingin pertemuan keduanya dengan Kim Jong Un dapat digelar antara bulan Januari dengan Februari.

"Saya pikir kami akan melakukan pertemuan segera, pada Januari, Februari. Saya kira," ujar Trump, sembari menambahkan ada tiga tempat yang dimungkinkan untuk lokasi pertemuan keduanya dengan Kim.

Baca juga: Korea Utara Dikabarkan Lakukan Uji Coba Senjata Berteknologi Tinggi

Ketika ditanya akan kemungkinan Trump menjamu Kim di Washington, presiden berusia 72 tahun itu hanya menjawab singkat.

"Pada satu titik, iya," ujar Trump, seperti dilansir dari AFP.

Pertemuan di masa mendatang akan menjadi yang kedua kalinya antara Trump dengan Kim, setelah sebelumnya, pertemuan bersejarah keduanya dilangsungkan di Singapura pada Juni lalu.

Pertemuan tersebut membuka dialog kedua negara untuk denuklirisasi Semenanjung Korea, setelah berbulan-bulan saling terjadi tukar menukar ancaman militer.

Hasil pertemuan tersebut adalah penandatanganan dokumen yang samar tentang denuklirisasi. Namun beberapa waktu terakhir tidak terjadi perkembangan berarti dalam prosesnya.

Pada kesempatan KTT G20 tersebut, Trump juga menyempatkan bertatap muka dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk membahas situasi terkini di Semenanjung Korea, terutama berkaitan dengan Pyongyang.

"Keduanya telah menegaskan kembali komitmen mereka untuk mencapai denuklirisasi penuh yang dapat diverifikasi dari Korea Utara," kata juru bicara kepresidenan AS, Sarah Sanders.

Baca juga: Korut Uji Coba Senjata Mutakhir, AS Tetap Percaya Janji Denuklirisasi

"Mereka juga sepakat tentang perlunya mempertahankan pemberlakukan sanksi keras yang ada demi memastikan Korea Utara memahami bahwa denuklirisasi adalah satu-satunya jalan," tambahnya.

Namun perbedaan muncul di antara Washington dan Seoul tentang bagaimana langkah melanjutkan dengan Kim, karena Moon telah lama terlibat dengan Korea Utara.

Hubungan antara kedua Korea telah menunjukkan tanda perbaikan, dengan menurunkan ketegangan di perbatasan, yakni dengan penghapusan sejumlah pos keamanan dan melucuti persenjataan penjaga.

Terkini, Seoul telah memberangkatkan delegasi dengan menggunakan kereta api untuk melakukan survei rel di Utara dan ke depannya akan memoderinsasi jaringan perkeretaapian di Korea Utara.

Sementara hubungan Pyongyang dengan Washington saat ini seolah jalan di tempat dan tidak ada perkembangan yang signifikan dalam rencana denuklirisasi seperti yang disepakati saat pertemuan di Singapura.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang semula dijadwalkan bertemu dengan pejabat tinggi Korea Utara pada awal November mendadak ditunda karena Pyongyang bersikeras agar AS lebih dulu meringankan sanksinya.

Baca juga: Jika Ingin Korut Denuklirisasi, AS Harus Pertimbangkan Cabut Sanksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com