MOSKWA, KOMPAS.com - Militer Rusia dilaporkan menguji coba sistem pertahanan rudalnya di tengah ketegangan yang terjadi sejak Minggu (25/11/2018).
Diwartakan Newsweek Jumat (30/11/2018), Rusia menempatkan sistem pertahanan anti-serangan udara Pantsir-S di Semenanjung Crimea.
Baca juga: Ukraina Bakal Larang Pria Rusia Usia 16-60 Tahun untuk Masuk
Dalam keterangan resminya, Distrik Militer Selatan berkata penempatan itu terjadi setelah sistem itu menjalani uji coba di Kapustin Yar, Region Astrakhan.
"Para personel menjalani pelatihan khusus di pusat pelatihan pertahanan udara Krasnodar dalam rangka mengoperasikan Pantsir-S," ujar distrik selatan.
Pelatihan itu mencakup simulasi serangan dari pesawat tempur, drone, serta senjata presisi lain, dan elemen perangkat elektronik penunjang.
Dari latihan tersebut, Distrik Militer Selatan menyatakan unit yang ditopang brigade anti-udara itu mampu menghancurkan 50 target.
Penempatan Pantsir-S menyusul mobilisasi sistem pertahanan rudal S-400 serta rudal penjelajah subsonik anti-kapal Kh-35 Bal.
Mobilisasi tersebut terjadi pasca-insiden di Selat Kerch di mana Rusia menembak dan menahan tiga kapal perang milik Ukraina.
Dua kapal artileri ringan, Berdyansk dan Nikopol, serta kapal tongkang Yana Kapa dianggap melanggar wilayah maritim Rusia.
Sebanyak 24 pelaut, tiga di antaranya terluka, dihadirkan di pengadilan Crimea dan diperintahkan untuk ditahan selama dua bulan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.