KIEV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Petro Poroshenko menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin tengah berupaya menduduki negaranya.
Pernyataan tersebut terlontar di tengah memanasnya hubungan dua negara pasca-insiden yang terjadi di dekat Semenanjung Crimea Minggu (25/11/2018).
Baca juga: Putin Tuduh Presiden Ukraina Provokasi demi Popularitas Jelang Pemilu
Dalam wawancaranya dengan harian Jerman Bild dikutip Reuters Kamis (29/11/2018), Poroshenko meminta kepada dunia untuk tak memercayai Putin.
"Yang diinginkan Putin adalah bangkitnya kembali Kekaisaran Rusia lama yang mencakup Donbass, Crimea, maupun wilayah lainnya di Ukraina," kata Poroshenko.
Presiden 53 tahun itu melanjutkan, Putin menganggap dirinya sebagai Tsar Rusia, karena itu kerajaannya tak akan berfungsi tanpa Ukraina.
"Karena itu, dia (Putin) melihat kami sebagai koloninya," terang mantan Menteri Luar Negeri periode 2009 sampai 2011 tersebut.
Sementara Menteri Infrastruktur Volodymyr Omelyan menyatakan Rusia sudah mulai memblokade dua pelabuhan mereka di Laut Azov.
Kremlin membantah pernyataan Ukraina dan mengatakan mereka belum mengetahui adanya blokade yang terjadi di Laut Azov.
Poroshenko menambahkan, dia mendesak Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) agar bersedia mengirim kapal perangnya ke Azov.
Juru bicara NATO Oana Lungescu menyatakan organisasi yang didirikan pada 1949 itu meningkatkan aktivitas sejak Rusia menduduki Crimea pada 2014.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.