Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tank Rusia Disebut Sudah Berkumpul di Perbatasan Ukraina

Kompas.com - 30/11/2018, 11:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KIEV, KOMPAS.com — Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengklaim mempunyai bukti tank Rusia sudah berjajar di wilayah yang dekat dengan perbatasannya.

Kepada Sky News seperti dilansir pada Jumat (30/11/2018), Poroshenko menunjukkan foto-foto yang diambil dari udara soal keberadaan tank tersebut.

Baca juga: Kemelut Rusia-Ukraina, Trump Batalkan Pertemuan dengan Putin

"Ini adalah foto tank yang berbaris 18 kilometer di perbatasan kami. Foto ini diambil pada September, Oktober, dan saat ini," bebernya.

Presiden yang menjabat sejak 2014 itu berujar, lokasi tank itu berkumpul juga menjadi tempat Rusia menempatkan amunisi dan sistem peluncur roket multifungsi.

Dengan fakta tersebut, Poroshenko mengatakan siap melindungi negaranya, dan menyatakan saat ini dunia tak percaya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dia menggunakan kesempatan wawancara tersebut untuk meminta bantuan kepada negara Barat dan komunitas internasional lainnya.

"Putin tidak melihat batas. Karena itu, menurut saya, sudah saatnya bagi seluruh dunia bersatu. Bukan hanya pemimpin, melainkan juga rakyatnya," tuturnya.

Komentar Poroshenko itu diungkapkan setelah Rusia menembak dan menahan tiga kapal perang Ukraina yang melintas di Selat Kerch, Laut Azov, Minggu (25/11/2018).

Moskwa menuduh tiga kapal itu sudah melanggar wilayah perairan mereka, dan memutuskan untuk memblokade selat dan menolak melepaskan para pelaut Ukraina yang ditahan.

Poroshenko mengeluhkan penangkapan para pelaut itu seperti tawanan perang, dan mendesak Putin segera membebaskan mereka beserta kapal-kapalnya.

Kiev membantah mereka telah melanggar wilayah Rusia, dan menyatakan dua pelabuhan mereka di Laut Azov diblokade oleh Kremlin.

Poroshenko menjelaskan, Rusia tengah "mencekik" Ukraina karena 40 persen produk mereka diekspor melalui pelabuhan di Laut Azov.

"Ini adalah cara lain Rusia melakukan embargo terorganisasi. Ini merupakan bagian dari perang hibrid yang dilakukan mereka kepada kami," kecamnya.

Baca juga: Kanselir Jerman Ingatkan Ukraina agar Bertindak Bijaksana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com