Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pengacara Akui Bohong kepada Kongres soal Trump Tower di Rusia

Kompas.com - 30/11/2018, 08:06 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,USA Today

MANHATTAN, KOMPAS.com - Mantan pengacara pribadi Michael Cohen membuat pengakuan mengejutkan dalam persidangan di pengadilan federal di New York, Amerika Serikat, Kamis (29/11/2018).

Dia mengaku bersalah telah berbohong kepada Kongres tentang rencana pembangunan Trump Tower di Rusia.

Pernyataan itu menandai babak baru dalam penyelidikan yang digelar oleh penasihat khusus Departemen Kehakiman Robert Mueller tentang campur tangan Rusia dalam pemilu presiden 2016.

Baca juga: Kemelut Rusia-Ukraina, Trump Batalkan Pertemuan dengan Putin

USA Today mewartakan, Cohen mengaku bersalah atas satu tuduhan berbohong tentang proyek pembangunan Trump Tower di Moskwa.

Jaksa federal mengatakan, kebohongan itu dilakukan ketika Cohen menyerahkan surat kepada komite intelijen Senat dan DPR pada 28 Agustus 2017.

Surat itu menyebutkan, rencana proyek telah diakhiri pada Januari 2016, sebelum kampanye presiden.

"Saya membuat pernyataan tersebut konsiden dengan pesan politik Individu-1 dan kesetiaan kepada Individu-1," ucapnya, seperti dikutip dari CNN.

Individu-1 diidentifikasi dalam arsip pengadilan sebagai Presiden AS Donald Trump.

Pengungkapan itu sekaligus menunjukkan Trump terlibat dalam urusan bisnis dengan Rusia di tengah kampanye kepresidenan, di mana Rusia disebut membantunya agar terpilih.

Trump menanggapi pengakuan Cohen dengan mengatakan mantan pengacaranya tersebut sebagai orang yang sangat lemah.

"Dia orang yang lemah," katanya sebelum berangkat ke Buenor Aires, Argentina.

"Dia dihukum dalam jangka waktu lama dengan hal-hal yang tidak berkaitan dengan Trump Organization," ucapnya.

Baca juga: Merah Menyala, Pohon Natal ala Ibu Negara AS Melania Trump

"Apa yang dia lakukan saat ini adalah untuk mengurangi hukuman," imbuhnya.

Sebagai informasi, Cohen didakwa melakukan penipuan pajak dan pernyataan palsu ke bank. Dia dijadwalkan akan menjalani hukuman dalam kedua kasus tersebut pada 12 Desember mendatang.

Tak lama usai Cohen membuat pengakuan itu, Trump membatalkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela KTT G20 di Argentina, dengan mengutip alasan kemelut antara Rusia-Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,USA Today
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com