Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2018, 22:06 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

TAIPEI, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Taiwan mengisyaratkan bakal kembali mempertimbangkan pembelian pesawat tempur F-16V dari AS, setelah permintaan untuk membeli F-35 tak dikabulkan Washington.

Menteri Pertahanan Taiwan Yen Te-fa mengatakan, militernya sudah sangat mendesak untuk mendapatkan kekuatan baru ke dalam pertahanan udaranya.

"Karena tiga jenis pesawat tempur utama milik angkatan udara kami telah mencapai pertengahan umurnya, kami mempertimbangkan pembelian (pesawat tempur baru) selama permintaan kami terpenuhi," kata Yen, Kamis (29/11/2018).

Melansir dari SCMP, Yen menambahkan, angkatan udara telah mendedikasikan segala upaya untuk menilai pesawat tempur generasi berikutnya dalam menghadapi ancaman militer yang semakin meningkat yang ditunjukkan pihak musuh.

Baca juga: Jepang Bakal Beli 100 Jet Tempur F-35 AS Senilai Rp 127 Triliun

Angkatan Udara Taiwan saat ini memiliki tiga tipe jet tempur yang masih beroperasi, yakni 144 unit jet tempur F-16 A/B, 55 unit jet Mirage 2000, serta 129 jet tempur Ching-kuo, yang diproduksi sendiri. Seluruh armada udara itu telah digunakan sejak 1990-an.

Taiwan semula telah mengajukan permintaan pembelian F-16V dari AS, namun gagal karena kekhawatiran Washington akan kemarahan Beijing.

Meski akhirnya, pada 2011, Pentagon setuju untuk membantu Taiwan meningkatkan armada F-16 A/B miliknya dengan F-16V.

Yen menekankan, angkatan udara masih akan mempertimbangkan segala opsi yang ada untuk yang dapat meningkatkan pertahanan udaranya.

Akhir Oktober lalu, delegasi Taiwan yang menghadiri konferensi industri pertahanan di Washington kembali menyatakan minat untuk membeli F-35 dari AS.

Namun tuan rumah mengaku belum siap untuk menjual jet tempur mutakhirnya kepada Taipei, sekali lagi karena alasan kekhawatiran akan kemungkinan reaksi Beijing.

Peningkatan jet tempur F-16 A/B milik Taiwan telah dimulai pada Oktober, dengan empat unit pertama yang akan dirombak oleh perusahaan negara, Aerospace Industrial Development Corporation (AIDC).

Perombakan yang dilakukan melalui proyek Phoenix Rising tersebut menelan anggaran hingga 5,3 miliar dollar AS (hampir Rp 76 triliun), dengan 24 jet tempur yang ditingkatkan setiap tahun.

Baca juga: Pangkalan Udara Diterjang Badai, Sejumlah Jet Tempur F-22 AS Rusak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com