Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Ukraina: Kami Bersumpah Bakal Berjuang Melawan Agresi Rusia

Kompas.com - 29/11/2018, 14:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KIEV, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin menegaskan negaranya sudah siap dengan setiap tindakan yang dilakukan Rusia.

Diwartakan Sky News Rabu (28/11/2018), Klimkin berujar militernya sudah sangat siap dan ditunjang peralatan yang begitu bagus.

Baca juga: Tensi dengan Rusia Memanas, Ukraina Minta NATO Kirim Kapal Perang

Dia menegaskan pemerintah tidak akan membiarkan satu per satu wilayah Ukraina lepas seperti Semenanjung Crimea pada 2014.

Jika nantinya Rusia menyerang Laut Azov, maka Klimkin berkata negaranya tidak hanya sekadar merespon secara militer saja.

"Kami bersumpah bakal berjuang demi kemerdekaan, demi kedaulatan, maupun demi kebebasan kami dari agresi Rusia," koar Klimkin.

Menteri kelahiran Kursk, Rusia, itu mengklaim saat ini pengembangan militer yang dilakukan Kremlin merupakan bentuk ancaman nyata kepada Kiev.

Dia menyebut insiden yang terjadi di Azov Minggu (25/11/2018) adalah sinyal bahwa Rusia berkeinginan menguasai keseluruhan wilayah tersebut.

Sesuai dengan kesepakatan kedua negara pada 2003, Laut Azov merupakan perairan bersama. Namun pada 2017, Rusia memutuskan membangun jembatan di Selat Kerch.

Klimkin mengakui Ukraina bakal meminta bantuan kepada negara Barat jika Rusia menutup Kerch karena sumber daya angkatan laut mereka terbatas.

Karena itu, dia meminta kepada negara sekutu untuk terus menunjukkan solidaritas kepada Ukraina dengan tidak membiarkan Moskwa melakukan blokade.

"Kami harus meminta kepada rekan dan sekutu kami untuk terus menekan dan memberi sanksi supaya Rusia mengerti apa harga yang harus mereka bayar," tegasnya.

Insiden di Azov yang menjadi perbincangan internasional terjadi ketika tiga kapal perang Ukraina ditembaki dan disita kapal Badan Keamanan Rusia (FSB).

Dua kapal jenis artileri ringan dan satu kapal tongkang itu disita setelah Moskwa menuduh mereka telah melanggar kedaulatan.

Sebanyak 24 pelaut tiga di antaranya mengalami luka tembak, ditahan. Pengadilan di Crimea memerintahkan mereka untuk ditahan selama dua bulan.

Baca juga: Putin Tuduh Presiden Ukraina Provokasi demi Popularitas Jelang Pemilu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com