KABUL, KOMPAS.com - Sebanyak 10 orang tewas setelah ledakan besar terjadi di luar kompleks perusahaan keamanan Inggris di Kabul, Afghanistan, pada Rabu (28/11/2018) malam.
Serangan bom mobil itu menargetkan kompleks perushaan G4S, sebuah perusahaan keamanan swasta Inggris. Taliban kemudian mengklaim melakukan serangan tersebut.
Sebagai informasi, G4S melayani keamanan bagi Kantor Luar Negeri Inggris di Kabul.
Baca juga: Konvoinya Diserang Kelompok Taliban, 22 Anggota Polisi Tewas
"Kami dapat mengonfirmasi telah terjadi insiden di salah satu lokasi perusahaan kami di Kabul," kata juru bicara G4S kepada AFP di London.
"Kami berkoordinasi dengan pihak berwenang Afghanistan untuk membawa peristiwa ini mencapai konklusi," imbuhnya.
Sementara itu, otoritas Afghanistan melakukan operasi penyisiran di lokasi kejadian.
"10 orang tewas, 19 lainnya luka-luka telah dievakuasi dari lokasi," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Wahid Majroh.
Kabul, Afghanistan – November 28: Afghan Security personnel inspect the scene of car bombing attack in Kabul, Afghanistan, on November 28, 2018. At least 10 killed and 19 wounded after a car bomb blast hits G4S Camp. Officials confirmed. Parwiz Sabawoon/ Afghan Multimedia Agency pic.twitter.com/QBdKy8edLm
— Afghan Multimedia Agency (@Afghanmedia2) 28 November 2018
Sebelumnya, sumber menyebutkan ledakan itu diikuti dengan tembakan. Namun, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Nasrat Rahimi mengatakan tidak ada suara tembakan yang terdengar.
Rahimi tidak menyebutkan kewarganegaraan korban yang tewas dan terluka akibat ledakan tersebut.
Serangan itu terjadi beberapa jam usai Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengumumkan pembentukan tim untuk membicarakan perdamaian dengan kelompok militan.
Selama beberapa pekan terakhir, pemerintah Afghanistan, diplomat Barat, dan pejabat PBB berupaya untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang 17 tahun yang berkecamuk di negara itu.
Baca juga: Pejabat Afghanistan: Taliban Tidak Serius Ingin Berdamai
Utusan Amerika Serikat Zalmay Khalilzad berharap kesepakatan damai untuk mengakhiri perang bisa dilakukan sebelum pemilu presiden Afghanistan, pada April tahun depan.
Serangan kemarin juga menyusul serangkaian kekerasan berdarah di Afghanistan.
Pada 20 November lalu, sedikitnya 55 orang tewas ketika pelaku bom bunuh diri menyerang aula yang dipenuhi massa yang memperingati Maulid Nabi Muhammad.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.