Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: James Naismith, Bapak Olahraga Bola Basket

Kompas.com - 28/11/2018, 21:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - James Naismith merupakan seorang pelatih fisik, pendeta, penemu, dan pelatih olahraga berkebangsaan Kanada-Amerika Serikat (As).

Dia memberikan sumbangsih bagi dunia melalui permainan bola basket yang dia peragakan saat berusia 30 tahun pada 1891.

Tidak saja menciptakan permainan, Naismith juga menulis tentang peraturan, dan ikut mendirikan program basket di Universitas Kansas.

Baca juga: Tim Basket Putri Thailand Juara Asian Basket Ball Championship

Naismith melihat permainannya awalnya menjadi olahraga ekshibisi pada Olimpiade St Louis 1904, sebelum dipertandingkan secara resmi di Olimpiade Berlin 1936.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut merupakan biografi dari bapak permainan bola basket James Naismith.

1. Masa Kecil
Naismith lahir pada 6 November 1861 di Almonte, Provinsi Kanada (kini Mississippi Mills, Ontario) dan berasal dari keluarga migran Skotlandia.

Karena sudah tidak memiliki orangtua, dia tinggal bersama paman dan bibinya dan bersekolah di Bennies Corners dekat Almonte sebelum dipindah ke SMP Almonte.

Kesulitan di sekolah namun menyukai berladang, Naismith menghabiskan waktunya bermain petak umpet atau permainan lokal seperti duck on a rock.

Lulus dari Almonte pada 1883, dia masuk Universitas McGill di Montreal. Meski tergolong pendek (152 cm), dia merupakan atlet yang ulet dan berbakat.

Dia memperkuat kampusnya di ajang sepak bola Kanada, rugbi, lacrosse, maupun senam. Di cabang olahraga terakhir, dia berhasil memperoleh sejumlah medali Wicksteed.

Naismith memperoleh gelar Sarjana Kepelatihan Fisik (1888) dan mendapat titel Diploma di Presbyterian College di Montreal (1890).

Pada 1891, dia menjadi pelatih fisik dan sempat menjabat sebagai Direktur Atletik McGill sebelum menjadi pelatih fisik di YMCA International Training School di Springfield.

Baca juga: Kurang Konsisten, Tim Basket Putra Indonesia Kalah dari Thailand

2. Ditemukannya Permainan Bola Basket
Awal berkarir di YMCA (kini Springfield College), Naismith disibukkan dengan kelas gaduh maupun jenis olahraga yang hanya bisa dilakukan secara indoor karena dinginnya cuaca New England.

Kepala Kepelatihan Fisik Dr Luther Gulick memberikannya tugas untuk menciptakan olahraga indoor yang bisa memberi "gangguan atletik".

Permainan itu tidak boleh memakan tempat terlalu banyak, menjaga kebugaran atlet, dan meminta agar aturannya harus adil dan tidak kasar.

Naismith berpatokan kepada tiga hal dasar. Pertama dia menganalisa permainan populer, dan melihat bola sepak berukuran besar lebih aman.

Kemudian dia melihat kebanyakan kontak fisik terjadi saat bola digiring atau dipukul. Karena itu, jalan satu-satunya adalah dengan passing.

Terakhir, Naismith berusaha mengurangi kontak fisik dengan menempatkan sasaran akhir terletak lebih tinggi dari mereka.

Baca juga: Boost “Triple Black”, Sepatu Basket dengan Inspirasi Tiga Yeezy

Untuk mencetak angka, dia memaksa para pemain untuk meloncat dan melempar yang terinspirasi dari permainan favoritnya, duck on a rock.

Permainan itu dia beri nama "Basket Ball (Bola Basket)". Dia menuliskan 13 aturan dasar yang tentu berbeda dengan basket modern.

Perbedaan paling kentara adalah dimainkan oleh sembilan orang, membawa bola sepak, dan memasukannya ke dalam dua keranjang.

Permainan itu kemudian pertama kali dimainkan pada Desember 1891 di mana awalnya para pemain yang belum paham saling pukul dan tekel.

Setelah mereka memahami aturannya, permainan itu menjadi sangat populer sehingga YMCA berinisiatif untuk mempromosikannya secara internasional.

Pada 1904, olahraga itu mulai diperkenalkan dalam Olimpiade St Louis sebelum 32 tahun kemudian, basket resmi dipertandingkan dalam Olimpiade 1936 Berlin.

Baca juga: Perkuat Lini Basket, Adidas Perkenalkan Sepatu Baru

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com