Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara dan Selatan Segera Bangun Jaringan Kereta Api Lintas Batas

Kompas.com - 28/11/2018, 17:11 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Kedua Korea segera memulai survei bersama untuk menyambungkan kembali jalur kereta api lintas batas. Demikian disampaikan pemerintah Korea Selatan, Rabu (28/11/2018).

Menyambungkan jalur kereta api merupakan salah satu kesepakatan yang dibuat awal tahun ini antara pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Korsel Moon Jae-in.

Kedua negara yang secara teknis masih berperang usai gencatan senjata mengakhiri Perang Korea 1953 telah berencana untuk memulai pembangunan jaringan kereta api akhir tahun nanti.

Baca juga: UNESCO Persatukan Dua Korea lewat Warisan Budaya Gulat Tradisional

Kementerian Unifikasi mengatakan, kereta api Korea Selatan akan berangkat dari Seoul pada Jumat pagi dan melintasi perbatasan saat petugas kedua negara memeriksa jaringan rel Korea Utara.

Peristiwa itu akan menjadi yang pertama kereta api dari Korea Selatan memasuki Korea Utara sejak 2007.

Kereta api itu akan membawa 28 penumpang asal Korea Utara, sebagian besar para pejabat dan pakar.

Kereta itu juga membawa 55.000 liter bahan bakar dan barang-barang lain yang belum disebutkan jenisnya.

Proyek ini sempat terhambat terkait kekhawatiran bakal melanggar sanksi PBB terhadap Korea Utara terkait program nuklir dan misil balistik.

Pekan lalu, Dewan Keamanan PBB memebrikan pengecualian untuk survei bersama ini. Namun, belum ada jaminan apakah pengcualian serupa akan diberikan saat proyek ini mengalami kemajuan.

Seoul menegaskan, survei itu dilakukan murni untuk pengumpulan informasi kondisi terkini jaringan kereta api Korea Utara.

"Proses konstruksi akan dilakukan tergantung progres dari denuklirisasi Korea Utara," demikian Kementerian Unifikasi Korsel.

Studi bersama ini dilakukan di saat perbedaan pendapat muncul antara Seoul dan Washington terkait perlakuan terhadap Korea Utara.

Baca juga: Dua Korea akan Sambung Jalan Penghubung Lintasi Zona Demiliterisasi

Presiden Moon selama ini memilih cara pendekatan dengan Korea Utara dan menanamkan investasi besar serta proyek-proyek lintas batas sebagai insentif untuk menuju denuklirisasi.

Namun, Washington bersikukuh tekanan dan sanksi terhadap Pyongyang harus tetap dipertahankan hingga negara itu benar-benar memusnahkan semua persenjataannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com