Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2018, 11:11 WIB

KIEV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Petro Poroshenko memperingatkan insiden di Laut Hitam bisa memberi dampak yang lebih besar.

Dalam wawancaranya dengan televisi nasional dikutip AFP Selasa (27/11/2018), Poroshenko memperingatkan negaranya berada dalam ancaman konflik militer dengan Rusia.

Baca juga: Presiden Ukraina Minta Trump Sampaikan Pesan Khusus Ini kepada Putin

"Saya tidak ingin ada yang menganggap ini lucu. Saat ini Ukraina berada dalam ancaman perang skala besar dengan Rusia," kata Poroshenko.

Dia menjelaskan telah memperoleh informasi bahwa unit darat Rusia yang ditempatkan di perbatasan mengalami peningkatan. Begitu juga jumlah tank.

Dia mengatakannya setelah tiga kapal perang Ukraina ditembaki dan disita Angkatan Laut Rusia di Selat Kerch dekat Laut Hitam pada Minggu (25/11/2018).

Pengadilan Simferopol, kota di Crimea, memerintahkan 12 pelaut Ukraina untuk menjalani persidangan awal sebelum ditahan selama dua bulan.

Moskwa menuduh ketiga kapal perang itu sudah melintasi perairan mereka secara ilegal dan tidak mengindahkan peringatan dari pasukan penjaga pantai.

Insiden itu memunculkan kekhawatiran akan adanya konflik lebih besar sejak 2014 yang berujung kepada tewasnya sekitar 10.000 orang.

Kiev mendesak agar para pelaut mereka dibebaskan dan meminta dunia Barat untuk menjatuhkan sanksi kepada Negeri "Beruang Merah".

Adapun Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan agar Ukraina tidak melakukan "tindakan gegabah" setelah Kiev mengumumkan undang-undang darurat militer.

UU itu memberikan wewenang kepada pemerintah untuk membatas media, kebebasan berpendapat, maupun mengerahkan warga yang mempunyai pengalaman militer.

Dalam pembicaraan telepon dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Putin menyampaikan dia sangat serius memperhatikan penetapan UU tersebut.

Putin berkata, dia berharap kepada Jerman supaya membujuk Ukraina agar tidak melakukan sebuah aksi yang sangat ceroboh.

Baca juga: Rusia Pamerkan Tiga Pelaut Ukraina yang Ditangkap di Selat Kerch

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com