Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2018, 07:27 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP,NBC News

KIEV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Petro Poroshenko kini sedang menghadapi masalah serius atas meningkatnya kehadiran militer Rusia di perbatasan.

Krisis itu meningkat di tengah kemungkinan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemungkinan membatalkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di sela KTT G20 di Buenos Aires pada akhir pekan ini.

Padahal, Poroshenko punya pesan khusus kepada Trump untuk menyampaikannya secara pribadi kepada Putin.

Baca juga: Trump Akui Tak Percaya soal Perubahan Iklim Bisa Hantam Ekonomi AS

"Tolong, keluar dari Ukraina, Tuan Putin," katanya kepada NBC News, Selasa (27/11/2018).

Pernyataan Poroshenko itu merujuk pada pesan yang dia harapkan bisa keluar dari mulut Trump ketika bertemu dengan Putin.

Seperti diketahui, ketegangan antara kedua negara meningkat usai Rusia menyerang dan menyita tiga kapal perang Ukraina yang berusaha melewati Selat Kerch dan menangkap 24 pelautnya.

Sebagai gantinya, pemimpin Ukraina tersebut siap bekerja sama dalam penyelidikan mantan manajer kampanye Trump Paul Manafort, yang menghabiskan hampir 10 tahun hidupnya di Ukraina.

Di sana, Manafort bekerja sebagai konsultan untuk partai politik pro-Rusia.

Meski militernya siap mempertahankan negara, namun dia mengaku tetap andalkan AS untuk memenuhi janjinya mendukung Ukraina.

"Saya mengandalkan AS. Saya mengandalkan rakyat AS," tuturnya.

Poroshenko memperingatkan, bentrokan di laut bisa menjadi perkembangan yang lebih drastis dalam perselisihan militer Ukraina-Rusia.

"Saya tidak ingin ada yang berpikir ini menyenangkan dan permainan," ucapnya, seperti dikutip dari AFP.

Baca juga: Rusia Pamerkan Tiga Pelaut Ukraina yang Ditangkap di Selat Kerch

"Ukraina berada di bawah ancaman perang skala penuh dengan Rusia," imbuhnya.

Dia mengatakan, jumlah unit yang dikerahkan Rusia di perbatasan telah meningkat termasuk jumlah tank yang naik tiga kali lipat.

Pemerintah Ukraina juga menuntut pembebasan para pelaut dan mendesak sekutu Barat menjatuhkan sanksi lebih lanjut kepada Rusia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP,NBC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com