Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Pamerkan Tiga Pelaut Ukraina yang Ditangkap di Selat Kerch

Kompas.com - 27/11/2018, 20:26 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

MOSKWA, KOMPAS.com - Pasukan Rusia memamerkan tiga pelaut Ukraina yang mereka tangkap dalam insiden di Selat Kerch, Minggu (25/11/2018).

Ketiganya kemudian direkam dalam video dan mereka mengakui menjadi pemicu insiden dramatis di perairan Semenanjung Crimea itu.

Rekaman video itu dirilis dinas rahasia Rusia FSB yang merupakan bantuk baru dari dinas intelijen di masa Uni Soviet, KGB.

Baca juga: INFOGRAFIK: Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Dalam video yang disiarkan di stasiun televisi pemerintah Rusia itu, ketiga pelaut Ukraina mengaku telah memasuki wilayah perairan Rusia.

Mereka mengaku, langkah tersebut diambil untuk memprovokasi militer Rusia agar mencegat kapal-kapal perang Ukraina itu.

FSB mengidentifikasi salah satu pelaut itu bernama Andrey Drach, seorang perwira dari Direktorat Kontraintelijen Militer Ukraina.

Dalam video itu Drach mengaku pasukan penjaga pantai Rusia sudah memberikan peringatan saat kapal-kapal Ukraina memasuki wilayah Rusia.

Pelaut lain bernama Sergey Tsybizov juga mengeluarkan pengakuan yang sama.

Sementara pelaut ketiga, Kapten Vladimir Lesovoy mengklaim, awak kapalnya menyadari bahwa tindakan mereka merupakan sebuah provokasi.

Rusia memang menglaim ketiga kapal Ukrainia itu mengabaikan peringatan saat memasuki perairan negeri itu.

Sehingga, militer Rusia terpaksa menggunakan senjata untuk menghentikan apa yang mereka sebut sebagai "manuver berbahaya".

Siaran video ini langsung mendapat tanggapan dari pemerintah Ukraina yang menyebut ketiga pelaut itu mengaku di bawah paksaan.

Usai insiden yang berakhir dengan penyitaan tiga kapal AL Ukraina itu memicu meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Apalagi, dalam menanggapi insiden itu pemerintah Ukraina memberlakukan undang-undang darurat di tengah seruan dunia agar kedua negara menahan diri.

Kiev menegaskan, apra pelautnya tidak membuat kesalahan saat mereka diserang AL Rusia.

Selain itu, hukum internasional mengizinkan mereka untuk melintasi Selat Kerch yang melintasi Semenanjng Crimea yang dianeksasi Rusia pada 2014.

Pemerintah Ukraina mendesak agar Rusia membebaskan ke-23 pelautnya yang saat ditangkap sedang berlayar dari pelabuhan Odessa di Laut Hitam menuju Mariupol di Laut Azov.

Sementara itu, Rusia memperingatkan, pemberlakuan undang-undang darurat akan meningkatkan ketegangan di wilayah tenggara Rusia.

Baca juga: Presiden Ukraina Klaim Rusia Tengah Siapkan Serangan Darat

Di wilayah itu kelompok separatis pro-Rusia tengah memberontak terhadap Kiev yang sudah memakan korban ribuan jiwa.

Parlemen Ukraina sebelumnya sepakat memberlakukan undang-undang darurat selama 30 hari, setelah Presiden Petro Poroshenko memperingatkan adanya ancaman serius invasi Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com