Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Nobel, Berawal dari Wasiat Alfred Nobel

Kompas.com - 27/11/2018, 14:10 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.com - Penghargaan Nobel diberikan setiap tahun kepada seseorang yang telah berjasa maupun berpengaruh terhadap penemuan penting.

Nobel juga diberikan kepada mereka yang telah berkontribusi untuk masyarakat dalam berbagai bidang.

Tahukah kisah di balik pemberian Nobel ini?

Hari ini 123 tahun yang lalu, tepatnya 27 November 1895, seorang kimiawan, insiyur beserta pebisnis Swedia bernama Alfred Nobel menandatangani surat wasiat.

Isi surat wasiat itu adalah pesan agar diberikan penghargaaan kepada seseorang yang berpengaruh dalam masyarakat.

Dilansir dari History.com, pebisnis sukses itu sebelumnya telah mempertimbangkan dengan matang menggunakan kekayaannya untuk mendukung karya para ilmuwan dan penemu.

Menurut Alfred Nobel, karya seseorag patut untuk dihargai dan diapresiasi.

Kehidupan Alfred Nobel

Nobel lahir pada 21 Oktober 1833 di Stockholm. Ia merupakan anak keempat dari delapan bersaudara pasangan Immanuel dan Carolina Nobel.

Alfred Nobel berasal dari keluarga miskin, meski ayahnya adalah seorang insinyur dan penemu.

Ketika Nobel berusia empat tahun, ayahnya pindah ke St Petersburg, Rusia, untuk bekerja di bidang produksi bahan peledak.

Pada usia 18 tahun, dia pergi ke Amerika Serikat (AS) untuk menempuh pendidikan dan tinggal di sana selama setahun.

Nobel memutuskan untuk mempelajari peledak, terutama penggunaan nitrogliserin yang efisien dan aman.

Pada 1863, dia menemukan detonator dan mengembangkannya dua tahun kemudian.

Petaka menimpa Nobel pada 3 September 1864. Saat itu, gudang untuk mempersiapkan nitrogliserin meledak di Heleneborg, dan menewaskan lima orang, termasuk adik laki-lakinya, Emil.

Akhirnya, Nobel memutuskan mendirikan pabrik lain dengan fokus meningkatkan dan menstabilkan peledak yang dikembangkannya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com