PORT BLAIR, KOMPAS.com - Kepolisian di Kepulauan Andaman dan Nicobar, India, tengah berupaya mengambil jenazah pria Amerika Serikat (AS) yang tewas dipanah suku pedalaman.
John Allen Chau tewas dipanah Suku Sentinel yang mendiami Pulau Sentinel Utara ketika pergi ke sana sendirian pada 16 November.
Nelayan lokal yang membantu aksinya mengaku melihat suku yang disebut paling berbahaya di dunia itu menggotong jenazah Chau di pantai keesokan paginya (17/11/2018).
Baca juga: Ketika Polisi India Gugup Memandang dari Jauh Wajah Suku Sentinel...
Direktur Jenderal Dependera Pathak mengatakan seperti dikutip AP via Hindustan Times Selasa (27/11/2018), saat ini pihaknya tengah berkonsultasi dengan antropolog.
Sebabnya, polisi perlu untuk mempelajari gestur bersahabat yang bisa dipakai untuk mendekati Suku Sentinel demi mengambil jenazah Chau.
"Kami memperhatikan dengan hati-hati apa saja yang mereka lakukan dan apa skenario yang bakal mungkin terjadi di masa depan," kata Pathak.
Antropolog dari Universitas Delhi PC Joshi memaparkan, biasanya mereka memberikan hadiah seperti kelapa dan pisang kepada suku tersebut.
"Namun, kontak dengan mereka tidak terlalu sering dilakukan. Malah, kunjungan ke pulau sudah dihentikan sejak beberapa tahun lalu," kata Joshi.
Sampai mereka mengetahui gestur yang tepat, Pathak mengatakan yang bisa jajarannya lakukan hanyalah mengelilingi pulau itu dan mengawasi mereka.
Sepanjang pekan lalu, polisi sudah dua kali mengitari Pulau Sentinel Utara dan melihat aktivitas suku yang diyakini hidup di sana sejak 50.000 tahun silam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.