Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi China Selidiki Lahirnya Bayi Kembar Hasil Rekayasa Genetika

Kompas.com - 27/11/2018, 12:13 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber VOA News,AFP

SHENZHEN, KOMPAS.com — Otoritas China memerintahkan penyelidikan terhadap klaim seorang ilmuwan yang menciptakan bayi hasil rekayasa genetika.

AFP melaporkan pada Senin (26/11/2018), langkah tersebut tentu akan menjadi terobosan medis pertama, tapi juga menuai rentetan kritik.

Sebuah video yang diunggah di YouTube oleh Profesor He Jiankui menyebutkan dia berhasil membuat bayi perempuan kembar dengan mengubah DNA mereka agar tidak tertular HIV.

Timbul perdebatan sengit di kalangan komunitas ilmiah, dan Komisi Kesehatan Nasional China akan segera menyelidiki kasus tersebut.

Baca juga: Polisi China Buru Perempuan yang Digelari Penjahat Paling Cantik

Profesor lulusan Universitas Stanford, Amerika Serikat, tersebut bekerja di laboratorium di kota Shenzhen.

Dia mengatakan, DNA kembar dimodifikasi memakai CRISPR, teknik yang memungkinkan para ilmuwan untuk menghapus dan mengganti untaian presisi yang tepat.

Bayi kembar yang berhasil lahir dari rekayasa itu disebut sebagai "Lulu" dan "Nana". Sebagai informasi, panggilan tersebut bukanlah nama asli.

Ilmuwan dan institusi China mengecam keras penelitian tersebut, bahkan universitas dia bekerja telah meminta Jiankui untuk cuti tanpa bayaran sejak Februari lalu.

"Pekerjaan penelitian ini dilakukan oleh Profesor He Jiankui di luar instansi pendidikan," demikian pernyataan Universitas Sains dan Teknologi Bagian Selatan.

Sebanyak 100 ilmuwan China mengkritik temuan itu dan menyerukan undang-undang negara yang lebih baik.

"Ini merupakan pukulan hebat bagi reputasi global dan pengembangan penelitian biomedis di China," tulis pernyataan resmi mereka.

Menyunting gen

VOA News mewartakan, Jiankui mengaku embrio diperoleh dari tujuh pasangan suami-istri yang mengalami kesulitan memiliki anak secara alamiah.

Dari tujuh pasangan, hanya embrio dari satu pasangan yang dapat dikembangkan sampai lahir. Semua pria yang ikut dalam eksperimen itu mengidap AIDS tapi pasangan mereka tidak.

Baca juga: Ingin Ambil Visa, Ayah dan Anak Tewas dalam Serangan di Konsulat China

Teknik menyunting gen dapat melumpuhkan gen yang disebut CCR-5. Gen tersebut menghasilkan protein yang memungkinkan virus HIV masuk ke dalam sel sehat.

Jiankui yakin, metode itu akan memberikan kesempatan kepada pasangan pengidap AIDS untuk punya anak yang tidak akan terkena penyakit itu.

Meski demikian, penyuntingan gen untuk memperbaiki penyakit yang diwariskan masih sangat kontroversial.

Perubahan yang akan diwariskan ke generasi mendatang pada akhirnya bisa memengaruhi seluruh gen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber VOA News,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com