LONDON, KOMPAS.com - Sampah dari seluruh dunia terdampar sampai ke Guernsey, Kepulauan Channel, Inggris.
Melansir Daily Mail, Minggu (25/11/2018), kelompok pembersih pantai menemukan sampah-sampah itu berasal dari Korea Selatan, Argentina, Turki, Rusia, Spanyol, Malaysia, dan bahkan Indonesia.
Temuan itu sekaligus menjadi bukti nyata bahwa pesisir Inggris menjadi "tempat akhir" pembuangan sampah dunia.
Baca juga: Sampah dan Plastik Jadi Ancaman, seperti Apa Kebijakan Pemerintah?
Beberapa sampah itu termasuk tumpukan plastik, karet, jaring, polister, perkakas, tabung, dan karung.
Produk mereka WD40 yang berasal dari Korea Selatan berarti menunjukkan kaleng tersebut telah mengapung sejauh lebih dari 9.400 km.
Sementara, kaleng berkarat dari Argentina sampai ke pulau tersebut yang jaraknya sekitar 11.200 km.
Selain itu, ada temuan lain seperti botol pelembab dari Rusia, botol asal Turki, bungkus makanan dari Spanyol, dan sampah dari China serta Malaysia.
Fotografer Richard Lord yang bergabung dengan kelompok pembersih pantai selama 10 tahun mengunggah foto-foto sampah itu ke media sosial.
"Pembersih pantai menemukan produk dari AS, Spanyol, Kanada, Argentina, Perancis, China, Korea Selatan, Indonesia, Yunani, Tunisia, Turki, Singapura, Nigeria, Korea Selatan, Malaysia, Rusia, Jerman, Denmark, dan Belanda," katanya.
"Sampah-sampah laut menjadi bahaya utama bagi satwa liar," ucapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.