Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Jean Batten, Wanita Penerbang Solo Asal Selandia Baru

Kompas.com - 23/11/2018, 23:41 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOMPAS.com - Namanya mungkin tidak setenar Amelia Earhart, penerbang wanita yang pertama melintasi Samudera Atlantik. Namun Jean Batten menjadi sosok wanita penerbang paling dikenal di Selandia Baru pada era 1930-an.

Dia tercatat telah melakukan sejumlah penerbangan solo yang bersejarah, selain dari catatan waktu maupun karena dilakukan pertama kali oleh seorang wanita penerbang.

Lahir pada 15 September 1909 di Rotorua, North Island, Selandia Baru. Memiliki nama lengkap Jean Gardner Batten.

Semula, namanya adalah Jane, namun seiring waktu karena pengucapan berubah dan menjadi lebih dikenal dengan Jean.

Jean adalah putri dari pasangan Frederick Batten, seorang dokter gigi, dengan Nellie 'Ellen' Blackmore. Dia juga memiliki dua kakak laki-laki.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Pocahontas, Pendamai Suku Indian dengan Inggris

Saat Jean berusia 4 tahun, keluarga Batten pindah dari North Island ke Auckland, di mana Jean menghabiskan masa kecilnya.

Impian Menjadi Penerbang

Pada 1924, dia didaftarkan ke asrama perempuan di Remuera dan mempelajari balet serta piano. Jean menunjukkan bakatnya sebagai pemain piano.

Meski demikian, pada usia 18 tahun, dia memutuskan untuk menjadi seorang pilot.

Keinginannya menjadi penerbang muncul setelah diajak oleh seorang pilot Australia, Charles Kingsford Smith dalam penerbangan ke Sidney, Australia, menggunakan pesawat Southern Cross.

Impian Jean mendapat dukungan dari orangtuanya, terutama sang ibu, Ellen, yang kemudian membawanya pindah ke Inggris pada 1929.

Di sana Jean bergabung dengan London Aeroplane Club dan mulai belajar menjadi seorang penerbang.

Pada 1930, Jean menjalani penerbangan solo pertamanya dan dua tahun berselang, dia telah memperoleh izin penerbang komersial.

Pada Desember 1930, Jean memperoleh lisensi penerbang A dan ingin memecahkan rekor perempuan untuk penerbangan dari Inggris ke Australia.

Demi membiayai lisensi pilot komersilnya, dan mendapatkan sponsor komersial, Jean harus memecahkan rekor.

Dia pun meminjam uang dari seorang pilot muda asal Selandia Baru, Fred Truman, yang tertarik padanya. Jean pun akhirnya memperoleh lisensi B pada Desember 1932.

Jean yang dikenal rupawan, telah banyak mengumpulkan uang untuk biaya mendapatkan lisensi dan melanjutkan karier penerbangnya dengan memanfaatkan para pria yang tertarik kepadanya.

Termasuk saat mendapatkan sebuah pesawat bersayap ganda, Gipsy Moth.

Jean berulang kali mencoba untuk memecahkan rekor penerbangan dari Inggris ke Australia, yang saat itu dipegang Amy Johnson.

Selama percobaannya, Jean sempat mengalami beberapa kali kecelakaan hingga merusak pesawatnya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Elizabeth Magie, Pencipta Permainan Monopoli

Memecahkan Rekor

Setelah pesawat pertamanya hancur dan tidak bisa diperbaiki, Jean mendekati perusahaan minyak Castrol, yang kemudian menyediakannya pesawat Gipsy Moth bekas.

Pada Mei 1934, Jean akhirnya dapat merampungkan penerbangan Inggris-Australia dalam waktu 14 hari dan 22 jam, lebih cepat empat hari dari catatan rekor Amy Johnson.

Berkat usahanya, Jean meraih ketenaran, penghargaan dan juga kontrak dengan perusahaan minyak Castrol.

Setelahnya, Jean berhasil mencatatkan sejumlah rekor penerbangan untuk pilot perempuan.

Pada 1935, Jean menjadi perempuan penerbang pertama yang merampungkan rute penerbangan Australia-Inggris dan kembali dalam 17 hari 15 jam.

Di tahun yang sama, Jean juga menorehkan catatan waktu terbaik untuk penerbangan Inggris-Brasil, sejauh 8.000 kilometer dalam 61 jam 15 menit.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Clare Hollingworth, Perempuan Wartawan Perang Dunia II

Jean juga menjadi perempuan penerbang pertama yang melintasi rute Inggris-Amerika Selatan.

Tahun 1936, Jean mencatatkan rekor dunia untuk penerbangan Inggris-Selandia Baru sejauh 22.891 kilometer dalam waktu 11 hari 45 menit.

Setahun berselang, Jean mencatatkan rekor penerbangan solo pulang pergi Australia-Inggris dalam waktu 5 hari 18 jam.

Karier penerbang Jean berakhir setelah pecahnya Perang Dunia II. Pesawatnya digunakan untuk misi penerbangan militer dan dia dilarang menerbangkannya.

Selama masa perang, Jean ikut terlibat dalam kampanye pengumpulan dana di Inggris untuk senjata dan pesawat terbang.

Setelah perang usai, Jean memutuskan pensiun dari kehidupan sebagai tokoh publik. Dia hanya tampil beberapa kali saat perayaan ulang tahun.

Akhir Kehidupan

Sepanjang sisa hidupnya tidak banyak diketahui publik. Jean dikabarkan tidak pernah menikah dan hidup bepergian bersama ibunya, hingga sang ibu meninggal pada 1966 di pulau Tenerife, Spanyol.

Jean kembali muncul di hadapan publik tiga tahun kemudian dan lebih banyak melakukan perjalanan berkeliling dunia dengan sesekali pulang ke apartemennya di Tenerife.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Marie Curie, Satu-satunya Perempuan Peraih Dua Nobel

Jean memutuskan meninggalkan Spanyol pada 1982 dan sempat tinggal bersama pasangan penerbit di Inggris. Jean kemudian pindah ke Majorca dan membeli sebuah apartemen.

Kabar terakhir darinya adalah melalui surat tertanggal 8 November 1982 yang ditujukan kepada penerbitnya untuk memberitahukan alamat barunya.

Keberadaannya setelah itu tidak diketahui sampai September 1987. Namun kabar terakhir tidak menggembirakan karena Jean diketahui telah meninggal pada 22 November 1982 akibat sakit setelah digigit anjing dan tidak mendapat perawatan.

Dia dimakamkan di pemakaman umum tanpa diketahui kerabatnya, sampai lima tahun kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com