PALM BEACH, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan ancaman di tengah perayaan Hari Thankgiving.
Diwartakan Al Jazeera Kamis (22/11/2018), Trump mengancam bakal menutup perbatasan AS dengan Meksiko jika suasana di sana tak terkendali.
Baca juga: Trump Izinkan Militer AS Menembak Migran di Perbatasan
Pernyataan Trump merujuk kepada ribuan migran asal Amerika Tengah yang dilaporkan bergerak menuju AS untuk mencari suaka.
"Jika terjadi keributan, kami bakal menutup tempat itu dalam jangka waktu tertentu hingga bisa ditangani. Seluruh kawasan perbatasan," ujar presiden 72 tahun tersebut.
Mereka kebanyakan berasal dari Segitiga Utara seperti El Salvador, Guatemala, dan Honduras dan menyeberang melalui Meksiko.
Mereka hendak mencari suaka di AS dan melarikan diri dari kekerasan geng dan persekusi yang mereka terima di negara asal.
Berdasarkan laporan pemerintah Negara Bagian Baja California, Meksiko, sudah ada 5.600 migran yang sampsi di Tijuana dalam beberapa hari terakhir.
Polisi Perlindungan Perbatasan dan Bea Cukai (CBP) dilaporkan menggelar latihan skala besar untuk menunjukkan kesiapan di pos San Ysidro, Tijuana.
Sejak kabar bergeraknya migran itu mencuat Oktober lalu, Trump menyatakan mereka tengah melakukan invasi ke Negeri "Uncle Sam".
Karena itu, dia mengerahkan sekitar 5.800 tentara untuk membantu polisi perbatasan dalam menangkal datangnya arus migran.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.