Tudingan terhadap otoritas negara, terutama gubernur, menerima suap dari organisasi kriminal atau berkolusi dengan gembong narkoba memang bukanlah hal baru.
Baca juga: Mengintip Mewahnya Kehidupan Istri Gembong Narkoba El Chapo
"Tidak ada pengedar yang tidak memiliki perlindungan pemerintah," kata jurnalis dan penulis buku tentang perdagangan narkoba, Jose Reveles.
Untuk jenis kejahatan seperti ini Anda perlu dilindungi oleh pihak berwenang, tentara, angkatan laut, polisi dan, tentu saja, pejabat," imbuhnya.
Salah satu kasus yang paling terkenal adalah kasus Mario Villanueva, gubernur negara bagian Quintana Roo dari 1993-1999, yang menjalani hukuman penjara terkait perdagangan narkoba.
Yang lain adalah Tomas Yarrington, mantan gubernur negara bagian Tamaulipas, yang diekstradisi ke AS atas tuduhan perdagangan narkoba, pencucian uang dan penipuan perbankan.
Penggantinya, Eugenio Hernandez, ditahan di sel Tamaulipas, dituduh melakukan penggelapan.
Baca juga: El Chapo Pernah Bunuh Orang yang Tak Mau Menjabat Tangannya
Seperti diketahui, Guzman dituduh melakukan 11 pelanggaran mulai dari perdagangan narkoba hingga pencucian uang, termasuk penyelundupan 155 ton kokain ke AS selama lebih dari 25 tahun.
Jika terbukti bersalah, dia kemungkinan akan menghabiskan sisa hidupnya di penjara AS dengan keamanan ketat.
Guzman kini diadili di pengadilan federal Brooklyn, New York, dengan pengawalan yang sangat ketat karena pernah dua kali melarikan diri dari penjara Meksiko.
Selain soal suap, Zambada juga bersaksi El Chapo memerintahkan pembunuhan enam orang. Salah satu yang dibunuh adalah seorang rival yang menolak menjabat tangannya. Sang rival dibunuh bersama istrinya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan