MEXICO CITY, KOMPAS.com - Persidangan gembong narkoba asal Meksiko, Joaquin "El Chapo" Guzman telah digelar di New York, Amerika Serikat.
Persidangannya itu sekaligus menyoroti korupsi di Meksiko yang disebut para ahli telah menjadi endemik.
Hal tersebut terungkap dari informan pemerintah Jesus Zambada yang mengatakan kepada pengadilan tentang suap untuk jaksa, polisi, tentara, dan bahkan Interpol.
Baca juga: El Chapo Menyuap Perwira Polisi dan Seorang Menteri Meksiko
Jesus merupakan saudara dari mitra El Chapo di kartel Sinaola miliknya, Ismael Zambada.
Melansir AFP, Jumat (23/11/2018), Jesus Zambada dituduh menyuap Mantan Menteri Keamanan Publik Meksiko, Genaro Garcia Luna, senilai 6-8 juta dollar AS pada 2005 hingga 2006.
Jutaan uang tersebut dimasukkan ke dalam dua koper dan diserahkan ke sebuah restoran.
Pengacara Guzman alias El Chapo, Jeffrey Lichtman mengklaim mantan Presiden Felipe Calderon (2006-2012) dan penggantinya, Enrique Pena Nieto, menerima suap dari kartel Sinaloa,
Namun, keduanya membantah keras tudingan tersebut. Meski para analis mengklaim sulit membayar suap kepada presiden atau pejabat tinggi federal, korupsi di kalangan pemerintah lokal jauh lebih umum.
"Korupsi di tingkat negara bagian dan kota adalah endemik," kata mantan agen Penindakan Narkoba AS Mike Vigil.
"Mereka mengendalikan polisi negara bagian dan polisi kota, maka mafia membayar mereka untuk melindungi pengiriman," ucapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.