Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Pasok 61 Persen Senjata kepada Arab Saudi

Kompas.com - 23/11/2018, 16:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

STOCKHOLM, KOMPAS.com - pada Kamis (22/11/2018), Denmark dan Finlandia mengumumkan penghentian penjualan senjata ke Arab Saudi.

Kedua negara itu mengikuti Jerman dan Norwegia yang sudah memutuskan berhenti menjual senjata buntut konflik Yaman maupun pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Namun seperti diwartakan CNN Jumat (23/11/2018), kecuali Jerman, Denmark, Finlandia, maupun Norwegia merupakan eksportir utama senjata ke Saudi.

Baca juga: Trump: Kasus Pembunuhan Khashoggi Tak Pengaruhi Hubungan AS-Saudi

Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) dalam laporannya menyatakan, Amerika Serikat (AS) masih menjadi produsen utama.

Dalam lima tahun terakhir antara 2013 sampai 2017, Negeri "Uncle Sam" itu memasok 61 persen persenjataan kepada Riyadh.

Di posisi kedua terdapat Inggris yang menjual 23 persen atau dua kali lipat di bawah AS. Perancis di peringkat ketiga dengan senjata yang dijual mencapai empat persen.

Presiden Donald Trump dalam rilis resmi Gedung Putih Selasa mengatakan, Saudi mengimpor senjata dengan total kontrak 110 miliar dollar AS, atau Rp 1.604 triliun.

"Tentu nominal belanja itu bakal menciptakan ratusan ribu lapangan pekerjaan dan meningkatkan ekonomi Amerika," beber Trump.

"Jika kami gegabah memutus kontrak tersebut, maka pihak yang bakal mengambil keuntungan adalah Rusia serta China," tambahnya.

China dan Rusia sebenarnya juga menjual senjata. Namun jumlahnya yang kecil membuat mereka tidak masuk ke dalam tiga besar.

Peneliti senior SIPRI Pieter Wezeman menjelaskan, sepanjang 10-15 tahun terakhir Rusia berusaha untuk merusak dominasi AS.

"Namun tidak berhasil. Saudi memang membeli persenjataan seperti senapan. Namun jumlahnya sangat kecil," beber Wezeman.

Sementara China cukup mempunyai pengaruh dalam penjualan pesawat nirawak (drone) tempur ke pangsa pasar negara kaya minyak tersebut.

"Memang China maupun Rusia tidak mendekati AS bahkan Perancis. Namun poin pentingnya adalah Saudi mulai membuka kemungkinan membeli dari senjata lain," kata Wezeman.

Lebih lanjut, para pemasok senjata utama Saudi seperti Inggris dan Perancis menurunkan ekspornya pada 2016 dan 2017.

Baca juga: Buntut Kasus Khashoggi, Jerman Berniat Menunda Jual Senjata ke Saudi

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com