Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Reunion Protes Kenaikan BBM, Perancis Kirim Tentara

Kompas.com - 23/11/2018, 14:09 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Perancis mengerahkan pasukannya ke Kepulauan Reunion, wilayah seberang lautan negara itu di Samudera Hindia, Kamis (22/11/2018).

Pasukan Perancis dikirim untuk mengandalikan situasi setelah unjuk rasa kenaikan harga BBM berujung kerusuhan dan penjarahan.

Unjuk rasa di wilayah seberang lautan Perancis itu sudah memasuki hari keenam ketika kelompok oposisi turun ke jalan untuk menaikkan harga pajak BBM.

Baca juga: Massa Rompi Kuning di Perancis Demo Kenaikan BBM, 1 Orang Tewas

Akibat unjuk rasa ini, berbagai sekolah di pulau itu tak beroperasi selama tiga hari.

Sementara para demonstran memasang penghalang jalan yang membuat para guru dan siswa tak bisa menuju ke sekolah.

Protes terkait harga BBM ini terjadi di berbagai wilayah Perancis selama sepekan terakhir.  Di banyak tempat unjuk rasa menentang kenaikan pajak BBM ini malah berujung kerusuhan.

Sementara di Reunion, pulau yang dikenal sebagai tujuan wisata itu aksi unjuk rasa tak hanya memprotes naiknya harga BBM.

Warga juga memprotes angka kemiskinan yang semakin tinggi, jauh lebih besar daripada di Perancis.

Presiden Perancis Emmanuel Macron mempertahankan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian Reunion. Di saat yang sama Macron mengirim militernya ke wilayah itu karena menganggap kerusuhan sudah tak bisa diterima lagi.

Baca juga: Presiden Perancis: Eropa Harus Berhenti Bergantung pada Senjata AS

Sejauh ini militer Perancis menolak berkomentar soal pengiriman tentara ke Reunion.

Namun, para pejabat setempat kerusuhan sejak akhir pekan lalu itu sudah mengakibatkan 123 orang ditahan dan 30 orang polisi terluka akibat bentrok dengan demonstran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com