Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Saudi: Desakan untuk Mengganti MBS Sudah Keterlaluan

Kompas.com - 22/11/2018, 11:31 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

RIYADH, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan, seruan untuk mengganti putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman sudah keterlaluan.

Al-Jubeir menegaskan, pria berjuluk MBS itu sama sekali tidak terlibat dalam kematian Jamal Khashoggi pada 2 Oktober lalu.

Pernyataan ini muncul sehari setelah Kongres AS mendesak digelarnya sebuah investigasi untuk mengungkap keterkaitan MBS dengan pembunuhan ini.

Baca juga: Pembunuhan Khashoggi, Politisi AS Sebut Gedung Putih Jadi Jubir MBS

"Di Arab Saudi batasan semuanya adalah para pemimpin kami. Sang penjaga dua masjid suci (Raja Salman) dan putra mahkota adalah batasannya," ujar Al-Jubeir. kepada jurnalis BBC Lyse Doucet di Riyadh.

"Mereka berdua mewakili rakyat Saudi dan rakyat Saudi mencerminkan mereka. Kami tidak mentolerir diskusi apapun yang menyerang keluarga kerajaan dan putra mahkota kami," Al-Jubeir menegaskan.

Dalam wawancara itu, Al-Jubeir kembali menegaskan bahwa MBS tidak terlibat dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.

"Pernyataan kami sudah amat jelas. Kami sedang melakukan investigasi dan kami akan menghukum individu yang terlibat dalam masalah ini," tambah dia.

Peryataan Al-Jubeir ini seakan hendak menyanggah pemberitaan yang kini marak di Amerika Serikat.

Berbagai media AS menyebut CIA menyakini pembunuhan keji terhadap Khashoggi hanya bisa terjadi atas perintah MBS.

Baca juga: AS Susun Rencana untuk Selamatkan MBS dalam Skandal Khashoggi

Al-Jubeir membantah pemberitaan itu dan menyebut pembunuhan Khashoggi adalah "operasi liar" para agen intelijen Saudi.

Selain itu, Al-Jubeir mendesak Turki agar memberikan bukti kuat terkait pembunuhan itu dan berhenti membocorkan informasi sedikit demi sedikit.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com