NEW DELHI, KOMPAS.com - Sebagian masyarakat India di wilayah terpencil menganggap periode datang bulan atau haid sebagai hal yang tabu.
Perempuan yang sedang menstruasi harus ditempatkan di dalam gubuk dan tidur terpisah dengan keluarganya karena dianggap najis.
Kali ini, mitos semacam itu memakan korban jiwa ketika siklon Gaja menerjang India beberapa waktu lalu.
Seorang gadis usia 14 tahun tewas di gubuk ketika badai itu menyerang.
Baca juga: Pria India Lanjutkan Ritual Pernikahan Meski Baru Saja Ditembak
Diwartakan BBC, Rabu (21/11/2018), gadis tersebut diidentifikasi bernama S Vijayalakshmi. Dia tinggal di gubuk dekat rumahnya karena sedang haid.
Namun, badai Siklon yang menerjang Tamil Nadu pada Jumat (16/11/2018) membuat pohon-pohon tumbang dan memutus aliran listrik.
Keluarganya selamat dari badai, namun mereka tidak mampu menyelamatkan Vijayalakshmi saat pohon kelapa menimpa gubuk tersebut.
Neneknya, Visalakshi mengatakan orangtua cucunya mengetahui jika badai akan datang, tapi tidak ada tempat lain karena mereka tinggal di kebun kelapa.
"Saya bilang untuk membawanya ke tempat yang berbeda. Tapi dalam beberapa jam, badai menyerang dan kami tidak bisa bergerak kemana-mana," katanya.
"Ketika kami melihat pohon itu, kami kehilangan harapan. Kami menunggu penduduk desa untuk membantu menyingkirkan pohon dan menariknya keluar dari gubuk," ujarnya.
Vijayalakshmi segera dibawa ke rumah sakit. Namun, dokte menyatakan dia telah meninggal sejak beberapa jam lalu.
Veerasena, seorang aktivis sosial setempat, mengatakan baik keluarga kaya dan miskin masih mengikuti tradisi memaksa perempuan yang sedang menstruasi untuk tidur terpisah.
Baca juga: Turis AS Tewas Dipanah Suku Pedalaman India di Kepulauan Andaman
Sementara itu, siklon Gaja di India telah menewaskan sedikitnya 46 orang di negara bagian pesisir.
Melansir Newsweek, sebanyak satu dari lima anak perempuan di pedesaan harus putus sekolah setelah memasuki periode haid pertama mereka.
Sepertiga perempuan di India menilai mitos tentang kebersihan dan kemurnian telah menyebabkan mereka diperlakukan tidak adil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.