Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Indonesia Gelar Drama Kolosal Ramayana di Athena, Yunani

Kompas.com - 21/11/2018, 19:49 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - “Bagai Rama dan Shinta”, ungkapan ini populer untuk mengungkapkan kesetiaan seseorang kepada kekasihnya.

Ternyata, cerita mengenai Rama dan Shinta ini tidak hanya dapat dinikmati di Indonesia saja.

Drama kolosal ini diangkat dan dipertontonkan kembali oleh Ikatan Kerukunan Keluarga Indonesia di Yunani (IKKIY) pada tanggal 18 November 2018 lalu, di  gedung teater Nea Realto Kypseli, Athena.

Lalu, siapakah para pemeran dalam drama tersebut?

Tentu saja, mereka bukanlah aktor profesional yang terbiasa tampil di panggung, mereka hanyalah warga negara Indonesia, para pekerja sektor non-formal di Yunani.

Mereka memberikan waktu, tenaga, dan bahkan materinya untuk dapat menyajikan cerita Ramayana kepada masyarakat di Athena.

Baca juga: Batik Dara Baro Buka Peluang Pasar hingga ke Athena...

Drama yang menceritakan mengenai kisah kesetiaan dan pengorbanan dalam lingkaran asmara itu mendapatkan sambutan yang hangat tak kurang dari 350 penonton.

Salah satunya adalah Katherina Kalogeropoulos, warga negara Yunani yang juga Honorary Consul General of Ethiopia.

Dia menyatakan kekagumannya atas pertunjukan drama yang disajikan dengan lugas, sehingga mudah dimengerti, meskipun disampaikan dalam bahasa Indonesia.

Penonton yang lain juga mengaku seperti terhipnotis saat mengikuti drama kolosal yang dibumbui dengan beberapa lelucon. Tanpa sadar, mereka telah mengikuti cerita Ramyana.

Meskipun beberapa penonton menyatakan pernah membaca cerita mengenai Ramayana, namun pertunjukan ini disajikan dengan alur cerita yang berbeda.

Tujuannya adalah untuk mempermudah penonton mengikuti alur ceritanya, salah satunya adalah adegan saat abdi dalem Dewi Shinta keluar dengan menyanyikan lagu “syantik” yang sedang populer di Tanah Air.

Baca juga: Saat Tarian Maumere Tutup Pertunjukan Malam Budaya di Athena...

Selain drama kolosal, Pentas Seni Indonesia tersebut juga menampilkan berbagai tarian tradisional Indonesia.

Ada tarian Panyem Berma, Kecak Taruna Jaya dari Bali; tarian Reog Kendang dari Tulungagung, tarian Jejer Gandrung dari Bayuwangi, dan tarian Jaranan Safitri Putro dari Tulungagung.

Lalu ada tarian Tobelo dari Maluku Utara, dan tarian Soyong dari Jawa Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com