Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Demokrat Bakal Selidiki Kasus "E-mail" Pribadi Ivanka Trump

Kompas.com - 21/11/2018, 16:10 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Putri Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Ivanka Trump, kembali menjadi sorotan setelah munculnya laporan tentang dirinya menggunakan e-mail pribadi untuk urusan pemerintah.

Kasus tersebut mendapat perhatian dari anggota DPR dari Partai Demokrat. Seperti diketahui, Demokrat kini mendominasi DPR AS usai pemilu paruh waktu beberapa waktu lalu.

Elijah E Cummings dari Partai Demokrat, yang akan memimpin Komite Pengawasan dan Reformasi Pemerintah pada tahun depan, berencana untuk menyelidiki kasus itu.

Baca juga: Trump Menilai Ivanka Cocok Duduki Jabatan Dubes AS untuk PBB

Dalam sebuah pernyataan, dia menjelaskan bagaimana komote berupaya menginvestigasi penggunaan akun e-mail pribadi pejabat Gedung Putih untuk keperluan resmi sepanjang 2017.

Meski demikian, Gedung Putih tidak mau menyerahkan informasi yang diminta berkaitan dengan kasus tersebut.

"Kami membutuhkan dokumen itu untuk memastikan Ivanka Trump, Jared Kushner, dan pejabat lainnya mematuhi hukum federal, dan tentu ada catatan lengkap tentang kegiatan pemerintah," katanya, seperti dikutip dari Huffington Post.

Laporan dari Politico beberapa waktu lalu juga menyebutkan, suami Ivanka, Kushner, dan seorang penasihat Gedung Putih, juga memakai e-mail pribadi.

Cummings menyatakan, tujuan dari penyelidikan itu untuk mencegah terulang lagi.

Menurutnya, investigasi tidak akan mengubah kasus tersebut menjadi tontonan seperti yang dilakukan Partai Republik terhadap Hillary Clinton.

Baca juga: Trump Bela Putrinya yang Pakai E-mail Pribadi untuk Urusan Negara

"Prioritas utama saya sebagai Ketua adalah fokus pada isu-isu yang memengaruhi orang Amerika dalam kehidupan sehari-hari mereka," tambahnya.

Melansir The New York Times, Trump mengatakan, putrinya menggunakan alamat e-mail pribadi tidak seperti kasus Hillary Clinton.

Demokrat menuduh Trump bermuka dua, dengan menyebut jumlah e-mail yang dikirim dari akun pribadi kali ini jauh lebih besar dari kasus Clinton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com