Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis AS Tewas Dipanah Suku Pedalaman India di Kepulauan Andaman

Kompas.com - 21/11/2018, 15:31 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

PORT BLAIR, KOMPAS.com - Seorang turis asal Amerika Serikat tewas akibat terkena anak panah anggota suku yang dilindungi di salah satu wilayah paling terisolasi di dunia, Kepulauan Andaman di India.

Demikian pernyataan kepolisian India pada Rabu (21/11/2018) seperti yang diwartakan AFP.

John Chau (27) dibawa oleh nelayan setempat dengan menggunakan kapal sebelum melakukan aksi berisikonya, bersampan sendiran di Pulau Sentinel Utara yang terpencil.

Sekitar area tersebut ditinggali oleh masyarakat pedalaman yang hidup terlepas dari dunia luar.

Baca juga: Seorang Bintang Bollywood Lunasi Utang Ribuan Petani di India

Seorang sumber mengatakan kepada AFP, saat Chau menginjakkan kaki ke pulau, lesatan panah menghujani dirinya.

Berinteraksi dengan beberapa suku di kepulauan yang terletak di Samudera Hindia tersebut merupakan tindakan ilegal.

Hal itu bertujuan untuk melindungi kehidupan asli mereka dan mencegah mereka terserang penyakit.

Polisi telah memasukkan kasus ini sebagai pembunuhan dan 7 orang yang diduga terlibat telah ditahan.

"Investigasi kasus ini masih berlangsung," kata polisi senior Deepak Yadav.

Melansir Hindustan Times, petugas polisi Vijay Singh mengatakan, mereka yang ditahan termasuk nelayan yang memfasilitasi Chau ke wilayah tersebut.

Singh mengatakan, pria berusia 27 tahun itu tewas pada Sabtu lalu, namun dia menolak untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

Chau diketahui melakukan beberapa kali perjalanan ke Kepulauan Andaman sebelum akhirnya berhasil dengan menawarkan sejumlah uang kepada nelayan lokal.

"Dia mencoba menjangkau pulau Sentinel pada 14 November tapi tidak berhasil," kata seorang sumber.

"Dua hari kemudian dia pergi lagi dengan persiapan matang. Dia meninggalkan perahu nelayan di tengah perjalanan, dan bersampan sendirian menuju pulau," imbuhnya.

Sumber menuturkan, Chau diserang dengan panah namun dia terus berjalan. Nelayan menyaksikan anggota suku mengikat leher dan menyeret tubuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com