Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembunuhan Khashoggi, Iran Ejek Pernyataan Trump

Kompas.com - 21/11/2018, 13:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengejek komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi.

Dalam kicauannya di Twitter, Zarif menyoroti paragraf pertama keterangan resmi Trump yang dipublikasikan oleh Gedung Putih.

Baca juga: Terungkap, Begini Percakapan Jamal Khashoggi Sebelum Dibunuh

Dalam pernyataannya, Trump menegaskan pembunuhan Jamal Khashoggi tidak akan mengganggu hubungan bilateral antara AS dan Saudi.

Setelah membuka dengan kalimat "dunia adalah tempat yang berbahaya", Trump memberikan contoh Iran sebagai negara yang mendukung terorisme.

Iran, kata Trump, mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, mengganggu penegakan demokrasi Irak, maupun membantu kelompok Hezbollah di Lebanon.

"Iran juga membunuh banyak warga AS dan orang tak bersalah lainnya di Timur Tengah dan mengampanyekan slogan seperti 'Matilah Amerika!'," kata Trump.

Diwartakan AFP pada Rabu (21/11/2018), Zarif menyindir Trump dengan berkata dia telah mencurahkan paragraf itu untuk menuduh Iran dengan segala hal yang bisa dia pikirkan.

"Mungkin kami juga bertanggung jawab atas kebakaran hutan di California karena kami tak melakukan pengerukan," ejek Zarif.

Dia merujuk kepada kritikan Trump atas kebakaran hutan yang terjadi pekan lalu dan menewaskan 77 orang itu karena manajemen hutan tak melaksanakan pengerukan.

Presiden ke-45 dalam sejarah AS itu memilih untuk mempertahankan relasi karena beberapa alasan. Salah satunya adalah investasi 450 miliar dollar AS atau sekitar Rp 6.568 triliun.

Dari total nominal itu, 110 miliar dollar AS atau Rp 1.604 triliun dihabiskan untuk membeli persenjataan dari Boeing, Lockheed Martin, maupun Raytheon.

"Tentu nominal belanja itu bakal menciptakan ratusan ribu lapangan pekerjaan dan meningkatkan ekonomi Amerika," beber Trump.

"Jika kami gegabah memutus kontrak itu, maka pihak yang bakal mengambil keuntungan adalah Rusia serta China," papar Trump.

Selain itu, Saudi selama ini telah menjaga harga minyak dunia tetap stabil. Dia berujar harga minyak bakal meroket jika Washington bertindak ceroboh.

Baca juga: Trump: Kasus Pembunuhan Khashoggi Tak Pengaruhi Hubungan AS-Saudi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com