Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudi Dilaporkan Siksa dan Lecehkan Aktivis Perempuan

Kompas.com - 21/11/2018, 08:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

DUBAI, KOMPAS.com - Sejumlah aktivis termasuk perempuan yang ditahan otoritas Arab Saudi dilaporkan mendapat penyiksaan dan pelecehan seksual.

Laporan tersebut disampaikan Amnesty International dan Human Rights Watch, sebagaimana diwartakan BBC Selasa (20/11/2018).

Amnesty menyatakan, para aktivis yang ditangkap sejak Mei ditahan di Penjara Dhahban yang berlokasi di barat Laut Merah.

Baca juga: 3 Aktivis Saudi yang Dipenjara Dapat Penghargaan Nobel Alternatif

Berdasarkan tiga pengakuan terpisah, para aktivis itu dihukum dengan cambukan dan kursi listrik sehingga membuat mereka kesulitan berdiri maupun berjalan.

"Setidaknya terdapat satu aktivis yang ditemukan tewas tergantung di langit-langit penjara," kata Amnesty dalam laporannya.

Adapun Human Rights Watch mengungkapkan, ada tiga aktivis perempuan yang dipaksa menerima pelukan serta ciuman selain juga hukuman kursi listrik dan cambukan.

Laporan itu dirilis setelah Saudi berada dalam sorotan dunia menyusul pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.

Lynn Maalouf, Direktur Penelitian Timur Tengah Amnesty berkata, laporan yang mengejutkan itu menunjukkan pelanggaran HAM yang dilakukan Saudi.

"Selain menahan aktivis yang hanya mengekspresikan pandangan secara damai, mereka (Saudi) juga memberikan penderitaan fisik," kata Maalouf.

Puluhan aktivis itu ditahan sebelum pemerintah Saudi akhirnya mencabut larangan mengemudi bagi perempuan sebulan berselang.

Kebanyakan dari mereka yang ditangkap dikenakan tuduhan mengganggu keamanan serta memberikan bantuan bagi pihak yang dianggap musuh negara.

Beberapa dari mereka sudah dilepaskan. Namun ada yang masih berada dalam penahanan seperti misalnya Loujain al-Hathloul.

Hathloul ditahan pada 2014 setelah berupaya menyetir dari Saudi menuju Uni Emirat Arab (UEA). Menyusul penahanan mereka, harian pro-pemerintah merilis foto beserta label "pengkhianat".

Baca juga: Anjurkan Unjuk Rasa lewat Facebook, 7 Aktivis Saudi Dipenjara

"Penahanan brutal itu menunjukkan kampanye tanpa batas otoritas Saudi melawan kritik dan penegakan HAM," tutur Wakil Direktur HRW di Timur Tengah Michael Page.

AFP memberitakan, penahanan itu telah diperhitungkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mendinginkan ketegangan dengan konservatif menyusul reformasi yang dilakukannya.

Selain itu, penahanan tersebut juga memberikan sinyal kuat kepada para aktivis bahwa dirinyalah sosok yang memberikan perubahan itu.

Maalouf melanjutkan, Riyadh harus segera melepaskan para aktivis itu sesegera mungkin, tanpa syarat, dan dibiarkan melanjutkan pekerjaan mereka.

Baca juga: Perempuan Aktivis di Arab Saudi Terancam Hukuman Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com