Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Ancam AS jika Keluar dari Perjanjian Nuklir Era Perang Dingin

Kompas.com - 20/11/2018, 12:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SOCHI, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan negaranya tak bakal melakukan perlombaan senjata dengan Amerika Serikat (AS).

Putin mengatakannya setelah Presiden AS Donald Trump berencana menarik diri dari perjanjian nuklir AS dengan Rusia di era Perang Dingin.

Dalam pertemuan kabinet di Sochi, Putin berkata Kremlin masih bersedia untuk berdialog dengan AS terkait kesepakatan bernama Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF) itu.

Baca juga: Putin: Jika Diserang, Rusia Bakal Gunakan Senjata Nuklir

"Namun, AS harus menangani isu ini dengan penuh tanggung jawab," ujar presiden 66 tahun itu seperti dilansir Russian Today Senin (19/11/2018).

Dia menjelaskan keputusan Washington meninggalkan perjanjian yang ditandatangani pada 8 Desember 1987 itu tidak bakal diabaikan begitu saja.

Mantan agen intelijen Uni Soviet (KGB) itu mengancam, Rusia bakal membalas jika Negara "Uncle Sam" benar-benar meninggalkan INF.

"Ini bukan ancaman kosong. Saat ini, kami punya senjata hipersonik yang bisa melampaui sistem pertahanan manapun," klaim Putin.

Perkataan presiden yang berkuasa sejak 7 Mei 2000 itu merujuk kepada rudal hipersonik Avangard yang disebut bisa menghantam target manapun dalam waktu 1,5 jam.

Dia meminta para pejabatnya, baik dari pemerintah maupun militer, untuk membuat "langkah konkret" Rusia dalam menanggapi rencana AS keluar dari INF.

Meski berujar bakal membalas, Putin menyatakan dia tidak berniat untuk memulai perlombaan senjata dengan Washington.

Rusia, kata Putin, bakal fokus kepada pembangunan yang seimbang antara angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara.

Dia mengharapkan pasukan bisa mengadopsi teknik latihan militer terbaru dengan menggunakan pengalaman tempur mereka selama bertugas di Suriah.

Selain itu, Putin berkata Moskwa bakal terus melanjutkan modernisasi berbagai persenjataan dan perangkat penunjang tempur mereka.

Putin melanjutkan, dia berharap AS bakal terus berdialog dengan Rusia dan mengutamakan kepentingan bersama sehingga tak jadi keluar dari INF.

Sebelumnya, Trump mengatakan dia berniat keluar dari INF setelah dia menuduh Negeri "Beruang Merah" melanggar perjanjian dengan membangun rudal.

Perjanjian yang dibuat antara Presiden AS Ronald Reagan dan Pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev itu melarang adanya rudal yang bisa menjangkau jarak 500-5.500 kilometer.

Baca juga: Putin Desak Pengetatan Kontrol Senjata di Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com