Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktris Pamela Anderson Kritik Komentar "Cabul" PM Australia

Kompas.com - 19/11/2018, 17:50 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,BBC,ABC

CANBERRA, KOMPAS.com - Mantan model sekaligus bintang film Baywatch Pamela Anderson mengkritik Perdana Menteri Australia Scott Morrison yang menganggap remeh permintaannya terkait nasib pendiri Wikileaks Julian Assange.

Diwartakan ABC, Minggu (18/11/2018), Anderson sebelumnya mendesak Morrison untuk memulangkannya ke Australia dan bahkan menggelar pesta penyambutan untuknya.

Morrison menolak permintaan Anderson sehubungan dengan pria yang telah menerbitkan ribuan dokumen rahasia Amerika Serikat itu.

Baca juga: Internet Diputus, Julian Assange Tak Lagi Pimpin Wikileaks

"Saya punya banyak teman yang bertanya apakah mereka bisa menjadi utusan khusus untuk menyelesaikan masalah dengan Pamela Anderson," ucapnya.

Melansir BBC, sejauh ini Morrison belum menanggapi kritikan Anderson, yang menganggap komentarnya itu sebagai pernyataan "cabul".

Seperti diketahui, dalam wawancara pada program Australia's 60 Minutes awal bulan ini, Anderson meminta Morrison untuk memfasilitasi kepulangan Assange ke Australia.

Dalam program tersebut terungkap Anderson dan Assange memiliki hubungan dekat, yang membuat dia terus menjadi pendukung yang vokal bagi aktivis itu.

Assange telah tinggal di suaka politiknya di kedutaan besar Ekuador di London sejak 2012 untuk menghindari ekstradisi.

Sementara Anderson terlihat beberapa kali mengunjungi pria tersebut di kedubes Ekuador selama dua tahun terakhir.

"Baiklah, Scott, bela teman Anda, dan berikan kembali paspor Julian, dan bawa dia pulang ke Australia dan banggalah dengannya," ucap Anderson.

Baca juga: Tolak Tampilkan Pasangan Sejenis, Majalah di Australia Ditutup

Sebagai informasi, Assange merupakan seorang warga negara Australia dan berada di kedubes Ekuador di London sejak terancam ekstradisi ke Swedia atas tuduhan pelecehan seksual.

Namun, tudingan tersebut dicabut dan kekhawatiran yang kini masih menyelimutinya adalah kemungkinan diekstradisi ke AS.

Laporan CNN pada April 2017 menyebutkan, otoritas AS sedang menyiapkan sejumlah tudingan untuk menjerak Assange. Namun, belum ada yang diumumkan sejauh ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,BBC,ABC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com