Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjahat Perang Berjuluk Rambo Diserahkan ke Pengadilan Internasional

Kompas.com - 19/11/2018, 15:58 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

BANGUI, KOMPAS.com - Seorang tersangka penjahat perang yang diduga banyak melakukan kekerasan terhadap warga Muslim di Republik Afrika Tengah (CAR) diserahkan kepada Mahkamah Kriminal Internasional.

Pemerintah CAR menyerahkan Alfred Yekatom pada Sabtu (17/11/2018) kepada petinggi pengadilan dunia itu.

Pria berjuluk "Rambo" itu adalah seorang anggota parlemen yang masih menjabat. Dia diterbangkan dari negaranya dan tiba di Den Haag, Belanda pada Minggu (18/11/2018) pagi.

Baca juga: PBB: 6 Petugas Bantuan di Afrika Tengah Tewas Diserang Pemberontak

Sejauh ini belum diperoleh komentar dari Yekatom atau kuasa hukum yang mewakilinya.

Sebuah komisi investigasi PBB menemukan bahwa milisi Kristen di bawah pimpinan Yekatom telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan mengincar warga Muslim.

Pengadilan kriminal internasional (ICC) kemudian menerbitkan surat penangkapan terhadap Yekatom pada 11 November lalu.

"Kamu menduga Yekatom bertanggung jawab terhadap sejumlah kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang di CAR antara 5 Desember 2013 hingga Agustus 2014," demikian Jaksa ICC Fatou Bensouda.

"Kini dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di pengadilan," tambah Bensouda.

Bensouda melakukan diua investigasi terpisah terhadap konflik di CAR. Dan, Yekatom ditahan atas perannya dalam konflik yang paling baru.

Sebuah komisi pra-pengadilan menemukan bukti untuk meyakini Yekatom memerintahkan 3.000 anggota miliki bersenjata dalam gerakan "anti-balaka" untuk melakukan kekerasan sistematis terhadap warga Muslim.

Di antara dakwaan yang dijeratkan kepada Yekatom antara lain pembunuhan, perlakukan tak manusiawi, deportasi, pemenjaraan, penyiksaan, persekusi, penghilangan paksa, dan merekrut anak-anak di bawah 15 tahun untuk menjadi tentara.

Negeri bekas jajahan Perancis itu merupakan salah satu yang termiskin di Afrika meski memiliki cadangan emas dan berlian.

Negeri tersebut terjerembab dalam kekacauan ketika pemberontak Muslim Seleka mulai menyerang brbagai kota dan merebut wilayah sebelum berkuasa pada Maret 2013

Pemerintahan Seleka mendapat perlawanan dari milisi Kristen yang disebut anti-Balaka.

Baca juga: HRW: Kejahatan Perang, Ratusan Orang Dibunuh di Republik Afrika Tengah

Di bawah tekanan internasional, Seleka menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan transisional. Namun, langkah ini malah memecah negeri itu dan konflik berdarah berlanjut.

Sementara itu, ICC belum menentukan tanggal sidang untuk Yekatom. Namun, sesuai peraturan ICC dia harus dihadapkan kepada hakim dalam waktu beberapa hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com