Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lunokhod 1, Robot "Remote Control" Pertama yang Capai Bulan

Kompas.com - 17/11/2018, 16:32 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Space race menarik jika diulas lebih dalam. Negara yang bertarung dalam perlombaan eskplorasi antariksa ini selalu memberikan inovasi yang menjadi perhatian publik.

Amerika Serikat dan Uni Soviet berusaha mengembangkan teknologi paling modern pada zamannya, saat berupaya menjelajah angkasa luar.

Tak tanggung-tanggug, setelah suatu program berhasil diluncurkan, mereka langsung meluncurkan program generasi kedua dan ketiga untuk menyempurnakan program pertamanya.

Peluncuran wahana yang diawaki hewan menuju luar angkasa juga menjadi serangkaian lanjutan untuk percobaan menaikkan manusia pada angkasa luar.

Pada pertengahan 1960-an, bulan yang menjadi satelit bumi menjadi obyek eksplorasi. AS dan Uni Soviet pun berlomba mencari informasi dan melakukan eksplorasi terhadap bulan.

Uni Soviet merencanakan "Program Luna". Misinya adalah meluncurkan misi luar angkasa tak berawak yang terdiri dari beberapa wahana yang memiliki misi khusus sendiri-sendiri. Salah satunya adalah melaksanakan banyak eksperimen, mempelajari komposisi kimia, gravitasi, suhu, dan radiasi bulan.

Program Luna mengeluarkan beberapa misi khusus, salah satunya adalah dengan mengembangkan Lunukhod 1. Wahana ini meluncurkan robot yang bisa bergerak bebas ketika berada di luar angkasa dan menjelajah bulan melalui komando dari bumi.

Baca juga: 14 November 1971, Mariner 9 Jadi Wahana Antariksa Pertama Capai Orbit Mars

Luna 17

Serangkaian misi sudah berkali-kali dijajaki Uni Soviet untuk menandingi dominasi Amerika Serikat. Pada era 1968, Uni Soviet memfokuskan pada penjelajahan bulan. Di antara mereka adalah robot yang bisa mendarat dan berjalan di bulan dengan remote control atau pengendali jarak jauh.

Robot ini diikutkan dalam misi Luna 17 dan terbang ke angkasa pada 10 November 1970 melalui Kosmodrom Baykonur. Pada 17 November 1970, Lunokhod 1 yang diikutkan Luna 17 mendarat di bulan.

Menurut Harian Kompas 19 November 1970, akhirnya Luna 17 bisa mendarat di Lautan Hujan yang merupakan daerah luas dan rata yang berada di permukaan bulan. Keberhasilan peluncuran ini mengencangkan persaingan AS dengan Uni Soviet.

Dalam pendaratannya, robot tersebut bergerak sejauh 20 meter dan langsung mengirimkan data mengenai permukaan bulan ke bumi. Semuanya dilakukan tanpa manusia.

Lunakhod 1 merupakan kendaraan pertama buatan manusia yang mampu berjalan sendiri di permukaan bulan. Robot ini memiliki panjang 9 meter dan mempunyai kaki setinggi 1,5 meter sebanyak delapan buah. Setiap roda yang ada dalam kaki mempunyai mesin sendiri.

Karena konstruksinya khusus, robot ini mampu berbalik 180 derajat penuh. Mesin-mesinnya dijalankan oleh baterai yang terkumpul dari sinar matahari. Secara otomatis, robot ini mampu menghidupkan dan mematikan sendiri mesinnya apabila terdapat kendala.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Voyager 2, Pesawat Antariksa Pertama Capai Neptunus

Ungguli Amerika Serikat

Setelah peluncuran itu, Lunakhod mampu menjawab kegundahan banyak orang. Lunakhod 1 membawa pemancar radio beserta TV, cermin laser, dan beberapa sensor lainnya.

Ahli angkasa AS di Washington DC mengakui bahwa Uni Soviet telah mengalahkan kemampuannya dalam mendaratkan kendaraan bermesin di bulan. Keunggulan Uni Soviet ini memberikan rekor kali pertama dalam sejarah manusia.

Dilansir dari Nasa.gov, selama sepuluh bulan berikutnya robot itu digerakkan oleh para operator di Uni Soviet, dengan total jarak yang ditempuh melebihi 10 km.

Ketika itu juga robot ini mampu menghasilkan beberapa sumber informasi penting.

Setelah beberapa bulan bekerja dan bergerak memberikan informasi, robot ini berhenti pada 4 Oktober 1971 setelah kehilangan sumber tenaga dan temperaturnya menurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com