Smith kembali ke Inggris pada 1609, dan sejak itu pula hubungan antara koloni dan Powhatan memburuk. Penduduk Inggris mengatakan kepada Pocahontas bahwa Smith telah meninggal.
Kekurangan pangan dan kekeringan melanda wilayah tersebut pada 1608 hingga 1609 membuat kolonis membakar desa-desa suku Indian.
Sejak itu, Pocahontas berhenti mengunjungi Jamestown.
Pada 1610, dia menikahi Kocoum dan menetap di wilayah Potomac. Kemudian, dia ditawan ketika Kapten Samuel Argall mengundangnya mengunjungi bendahara kapal.
Pocahontas dibawa ke Jamestown sebagai tebusan karena koloni menginginkan jagung, pembebasan penahanan, dan barang-barang curian, serta perdamaian.
Dia menerima pinangan Rolfe. Gubernur Virginia Sir Thomas Dale dan Kepala Suku Powhatan menyetujui pernikahan itu.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Billie Jean King, Mantan Petenis Nomor Satu Dunia
Pada 5 April 1614, pernikahan keduanya dipandang oleh semua orang sebagai peristiwa perdamaian yang dikenal sebagai Perdamaian Pocahontas.
Kemudian, dia juga dibaptis dengan nama Rebecca.
Rolfe membantu menyelamatkan koloni Virginia dengan mempromosikan penanaman tembakau dengan bantuan istrinya.
Keluarga Rolfe pergi ke Inggris pada 1616. Pocahontas, yang dikenal sebagai "Lady Rebecca Rolfe," juga ditemani oleh belasan pria dan perempuan Powhatan.
Setibanya di Inggris, Pocahontas menghadiri acara di mana dia duduk di dekat Raja James I dan Ratu Anne.
Akhirnya, keluarga Rolfe pindah ke pedesaan Brentford. Di sana, Pocahontas akan bertemu Kapten John Smith lagi.
Smith tidak melupakan Pocahontas dan bahkan menulis sepucuk surat kepada Ratu Anne yang menjelaskan semua yang telah dilakukannya untuk membantu Inggris di tahun-tahun awal berada di Jamestown.
Pocahontas sudah berada di Inggris selama berbulan-bulan, sebelum Smith akhirnya mengunjunginya.