KOMPAS.com - Pocahontas, namanya begitu dikenal oleh sebagian orang sebagai salah satu karakter putri karya Walt Disney.
Namun di dunia nyata, Pocahontas sungguh ada. Kisah kehidupannya yang pendek namun kuat telah terkubur begitu lama dalam balutan mitos sejak abad ke-17.
Dia merupakan perempuan yang memupuk perdamaian antara penjajah Inggris dan penduduk asli Amerika.
Pocahontas menjalin hubungan dengan para pemukim itu di Koloni Jamestown di Virginia, dan akhirnya menikahi salah satu dari mereka.
Pocahontas bukanlah nama aslinya, melainkan Amonute, dan memiliki nama lebih privat lagi sebagai Matoaka.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Johannes Kepler, Pencetus Hukum Gerak Planet
Dia lahir pada 1596. Diberi julukan "Pocahontas" yang berarti main-main karena sifatnya yang aneh dan rasa ingin tahunya yang begitu besar.
Dia merupakan putri kesayangan dari Wahunsenaca atau Powhatan, seorang penguasa tangguh lebih dari 30 suku berbahasa Algonquian dan sekitar wilayah yang nantinya diklaim sebagai Jamestown, Virginia.
Penguasa Powhatan memimpin populasi sekitar 25.000 orang. Orang Indian Powhatan menyebut tanah air mereka sebagai "Tsenacomoco".
Tak ada yang tahu tentang ibu Pocahontas. Namun, beberapa sejarawan berpendapat kemungkinan sang ibu meninggal saat melahirkan.
Pocahontas mempelajari banyak hal berkaitan dengan tugas-tugas perempuan. Yang tak kalah penting lainnya, dia harus mengumpulkan tanaman yang dapat dimakan.
Semua keterampilan itu dibutuhkan ketika dia menjadi seorang perempuan dewasa.
Dia mempelajari seluruhnya saat berusia sekitar 13 tahun, yang merupakan rata-rata anak-anak Powhatan telah mencapai masa pubertas.
Menginjak usia 10 atau 11 tahun, untuk pertama kalinya Pocahontas berkenalan dengan para kolonis yang menetap di wilayah Chesapeake Bay pada 1607.
Namun, Pocahontas dan ayahnya tidak bertemua dengan pria Inggris sampai pada musim dingin 1607.
Saat itu, Kapten John Smith ditangkap oleh saudara Powhatan, Opechancanough.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Pangeran Charles, Pewaris Takhta Kerajaan Inggris
Lalu apa yang terjadi selanjutnya tidak akan pernah memisahkan Pocahontas dengan Smith. Dalam catatan pemimpin kolonial itu, setelah dia ditawan, Smith menulis tentang dirinya yang dibawa ke hadapan Powhatan.
Dua batu besar ditempatkan di tanah dan kepala Smith berada di atasnya. Seorang pasukan bersiap untuk mengangkat gada untuk menghancurkan otaknya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.