Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mekkah dan Madinah Gelar Pemakaman "In Absentia" untuk Jamal Khashoggi

Kompas.com - 16/11/2018, 18:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

MEKKAH, KOMPAS.com - Dua kota suci, Mekkah dan Madinah, dilaporkan menggelar upacara pemakaman in absentia bagi jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi.

Sebagaimana diwartakan Al Jazeera Jumat (16/11/2018), Salat Gaib tersebut dilaksanakan di Masjidil Haram dan Masjidil Nabawi.

Di Masjidil Nabawi Madinah, salat tersebut dilaksanakan saat subuh dengan dihadiri putra Khashoggi, Salah. Sementara di Mekkah dilaksanakan setelah Salat Jumat.

Baca juga: Kasus Khashoggi, AS Berencana Hentikan Penjualan Senjata ke Saudi

Salat Gaib juga rencananya dilakukan di Masjid Fatih Istanbul, kota di mana Khashoggi tewas dibunuh ketika datang ke gedung Konsulat Saudi pada 2 Oktober.

Anas Altikriti, CEO Asosiasi Muslim Inggris mengatakan, Salat Gaib juga direncakan bakal dihelat di Masjid Finsbury Park London.

Dia berharap ratusan umat Islam bakal menghadiri salat di London dan menjelaskan salat itu merupakan respon terhadap permintaan tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz.

Fatih Oke yang merupakan teman Khashoggi berujar, keluarga jurnalis 59 tahun itu tak akan beristirahat hingga keadilan ditegakkan.

Pada Jumat ini,Oke menjelaskan, mereka memberikan penghormatan kepada arwah Khashoggi dengan melaksanakan Salat Gaib.

"Namun, kami tak berhenti hanya dengan salat ini. Kami mencari keadilan bagi Jamal, keluarganya, jurnalisme, dan dunia," tegas Oke.

Khashoggi tewas dibunuh ketika hendak mengurus dokumen pernikahannya dengan si tunangan, Hatice Cengiz, di konsulat Istanbul.

Sumber dari penyelidik Turki menuturkan jenazah Khashoggi dimutilasi dan dilenyapkan menggunakan cairan asam menjadi cairan dan dilarutkan ke saluran air.

Kamis (15/11/2018), Kantor Jaksa Penuntut Saudi menyatakan bahwa Khashoggi tewas karena suntikan obat bius dalam dosis tinggi.

Kantor jaksa menegaskan pembunuhan jurnalis berusia 59 tahun itu tak ada kaitannya dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

Dalam keterangan resmi mereka, perintah untuk membawa paksa Khashoggi datang dari Wakil Kepala Intelijen Jenderal Ahmed al-Assiri.

Assiri membentuk tim beranggotakan 15 orang yang dibagi ke dalam tiga kelompok kecil. Tim negosiasi, tim logistik, dan tim intelijen.

"Namun karena negosiasi gagal, kepala tim negosiator memerintahkan untuk membunuh Khashoggi," demikian pernyataan kantor jaksa penuntut.

Baca juga: Kasus Khashoggi: Bukti Rekaman Milik Turki Ini Bantah Klaim Saudi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com