RIYADH, KOMPAS.com - Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) tidak terlibat dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam rilis Kantor Jaksa Penuntut Saudi, sebagaimana diberitakan kantor berita AFP Kamis (15/11/2018).
Kantor jaksa Saudi menyatakan, perintah untuk membawa paksa Khashoggi diberikan Wakil Kepala Intelijen Jenderal Ahmed al-Assiri.
Baca juga: Turki Desak Investigasi Internasional dalam Kasus Jamal Khashoggi
Assiri membentuk tim beranggotakan 15 orang yang dibagi ke dalam tiga kelompok kecil. Tim negosiasi, tim logistik, dan tim intelijen.
Mereka terbang ke Istanbul, Turki, untuk membujuk kolumnis media Amerika Serikat (AS) The Washington Post itu agar bersedia kembali ke Riyadh.
"Namun karena negosiasi gagal, kepala tim negosiator memerintahkan untuk membunuh Khashoggi," demikian pernyataan kantor jaksa penuntut.
Diwartakan CNN, lima orang diperintahkan untuk mengikat Khashoggi dan memberikannya suntikan obat bius dalam jumlah besar sehingga dia tewas.
Setelah itu, tim tersebut memutilasi jenazah Khashoggi, dan memberikannya kepada seorang agen yang sudah menunggu di luar gedung.
Para pelaku telah merencanakan pembunuhan sejak 29 September, atau tiga hari sebelum Khashoggi mendatang konsulat (2/10/2018).
Ada 21 orang yang ditahan karena diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut, dengan 11 di antaranya bakal menjalani persidangan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan