REYKJAVIK, KOMPAS.com - Salah satu topping pizza yaitu Hawaiian ternyata bisa memicu perdebatan tak hanya di rumah dan restoran tetapi di dunia.
Topping yang dianggap kontroversial karena menggunakan nanas itu bahkan memicu perdebatan diplomati pada 2017.
Perselisihan itu dipicu ketika warga Kanada mengecam Presiden Islandia Gudni Johannesson karena dianggap menghina rasa Hawaiian pizza.
Baca juga: Pria Pengantar Pizza Gagalkan Penyekapan Seorang Wanita
Sekitar 1,5 tahun setelah insiden itu, Presiden Johannesson meminta maaf atas perkataannya. Dia mengaku, jabatannya sebagai presiden kemungkinan telah membuatnya lupa diri.
"Itu adalah ketika pengaruh jabatan menyelimuti saya. Saya melangkah terlalu jauh," ujar Johannesson kepada Carol Off dalam wawancara untuk memperingati 50 tahun acarara As It Happens di radio CBC.
Kontroversi itu dimulai pada Februari 2017, ketika Johanesson terlibat dalam sesi tanya jawab dengan sejumlah pelajar Kanada.
Menjawab pertanyaan seorang pelajar tentang pizza, Johannesson mengatakan dia ingin melarang topping Hawaiian.
Padahal topping yang menggunakan nanas itu adalah karya yang diklaim juru masak asal Ontario, Sam Panopoulos yang meninggal dunia pada 2017.
Ternyata komentar itu membuat banyak warga Kanada marah, termasuk saat itu Sam Panopoulos.
"Dia seharusnya paham. Saya yakin dia jauh lebih muda dari saya dan saya menciptakan pizza ini ketika masih amat muda, Anda tahu kan maksud saya?" kata Sam kepada CBC.
Bahkan, PM Justin Trudeau ikut terlibat dalam keributan itu. Lewat akun Twitternya Trudeau mendeklarasikan dirinya sebagai bagian dari #TeamPineapple.