Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Trump-Kim Jong Un Mungkin Setelah Tahun Baru

Kompas.com - 15/11/2018, 16:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SINGAPURA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence membahas rencana pertemuan Presiden Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.

Kim dan Trump pertama kali bertemu di Hotel Capella, Singapura, pada 12 Juni yang menghasilkan kesepakatan pelucutan senjata nuklir Korut.

Baca juga: Surati Trump, Kim Jong Un Inginkan Pertemuan Bersejarah Jilid II

Dalam forum KTT ASEAN di Singapura, Pence menjelaskan bahwa rencana pertemuan itu kemungkinan bakal digelar setelah Tahun Baru.

"Namun kapan dan di mana sedang kami kerjakan," kata Pence sebagaimana diwartakan kantor berita AFP Kamis (15/11/2018).

Pence menegaskan, dalam pertemuan kedua itu, dia berjanji pemerintahan Trump tidak akan mengulangi kesalahan yang dibuat pendahulu.

"Selama beberapa dekade, janji dibuat sehingga sanksi dicabut dan mereka (Korut) mendapat dukungan ekonomi. Namun janji itu dilanggar," kata Pence.

Karena itu, wapres berusia 59 tahun itu meminta kepada negara yang hadir dalam KTT ASEAN untuk mempertahankan tekanan kepada Korut.

Sebabnya China dan Rusia yang merupakan mitra dagang tradisional Pyongyang mulai menunjukkan tanda-tanda untuk melonggarkan tekanan.

Adapun negara tetangga Korut, Korea Selatan (Korsel) juga sempat mempertimbangkan kemungkinan untuk mencabut sanksi pada Oktober lalu.

Pence menyatakan, sikap AS adalah mereka menginginkan adanya denuklirisasi yang komplet, total, dan bisa dipertanggungjawabkan di Semenanjung Korea.

Korut menolak permintaan yang dianggapnya sebagai pelucutan secara sepihak, dan meminta timbal balik dari Washington.

Pyongyang meminta agar sebagian sanksi diangkat sebagai "hadiah" setelah mereka bersedia melaksanakan pertemuan, dan memperingatkan sikap AS bisa merusak upaya denuklirisasi.

Pernyataan Pence mendapat dukungan dari Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melalui juru bicara kementerian luar negeri Takeshi Osuga.

"Dia mendesak negara ASEAN untuk terus menekan Korut dengan tak mengirim barang yang dilarang seperti bahan bakar," beber Osuga.

Baca juga: Korut Lirik Swiss Jadi Tuan Rumah Pertemuan Kedua Trump-Kim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com