PARADISE, KOMPAS.com - Ratusan orang pada Rabu (14/11/2018) menyisir lokasi bekas kebakaran di California Utara untuk mencari jenazah-jenazah, menyusul ancaman dari Camp Fire yang telah menurun.
Sementara, pihak berwenang berusaha melacak 130 orang yang belum ditemukan sejak kebakaran kawasan Camp atau Camp Fire menghanguskan permukiman warga sejak pekan lalu.
Melansir CNN, jumlah korban tewas Camp Fire meningkat menjadi sedikitnya 58 orang.
Baca juga: 200 Narapidana Dikerahkan Bantu Padamkan Kebakaran Hutan California
Sebagian besar foto-foto orang hilang yang terpasang dalam situs Butte County merupakan orang tua usia sekitar 80-an hingga 90-an tahun.
Kebanyakan dari mereka tinggal di Paradise, yang merupakan sebuah kota dengan 27.000 penduduk.
Pihak kepolisian akan mulai mengambil sampel DNA keluarga dari orang-orang yang dilaporkan hilang pada Kamis (15/11/2018) waktu setempat.
Salah satu orang yang tidak masuk dalam daftar orang hilang adalah ibu usia 75 tahun bernama Joanne Caddy.
Here at the Chico Wal Mart, which has transformed into a tent refuge city for #campfire evacuees. One of the lead volunteers says there are 1,000 people sleeping here pic.twitter.com/jbq6eDpl2A
— Brianna Sacks (@bri_sacks) 15 November 2018
Anaknya, Sol Bechtold, mengatakan rumah ibunya di Magalia terbakar habis seperti rumah-rumah lain di sekitarnya.
"Daftar yang mereka rilis ada banyak yang terlewat," ucapnya, seperti dikutip dari VOA News.
Wali Kota Paradise Jody Jones menegaskan, kotanya dapat kembali dibangun.
"Kita akan bangkit, kita akan membangun kembali. Kita akan membuat Paradise lagi," katanya.
Jones mengetahui masyarakat ingin sekali kembali ke rumah untuk melihat apa yang bisa dilakukan, apa yang hilang, dan apa yang bisa diselamatkan.
Dia mengatakan, ancaman dari Camp Fire sekarang sudah minim, tetapi masih ada bahaya lain.
Baca juga: Korban Tewas Capai 40 Orang Lebih, Kebakaran di California Paling Mematikan
"Saya tahu orang-orang ingin mengambil RV dan tinggal di lahan mereka, sementara mereka membangun kembali," ucapnya.
"Saya pikir itu pada akhirnya akan mungkin, tapi akan memakan waktu karena belum cukup aman. Kita semua hanya perlu bersabar," tuturnya. .
Layanan air bersih dan listrik masih terputus hingga kini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.