Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Perancis: Trump Kurang Sopan Santun

Kompas.com - 15/11/2018, 15:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah Perancis Benjamin Griveaux mengecam Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Kecaman itu terlontar setelah Trump mengeluarkan serangkaian kicauan di Twitter yang mengkritik Presiden Emmanuel Macron pada 13 November lalu.

Baca juga: Batal Kunjungi Makam Tentara Akibat Hujan, Trump Di-Bully Netizen

Tanggal yang jatuh pada Selasa itu merupakan peringatan tiga tahun aksi teror yang terjadi di ibu kota Paris dan kawasan Saint-Denis.

Sepanjang 13 November dalam kicauannya, Trump menyindir Macron dimulai dari rencananya untuk pembentukan pasukan gabungan Eropa.

Trump mengatakan, ide pembentukan pasukan Eropa untuk melindungi diri dari Rusia, China, bahkan AS dianggapnya tak masuk akal.

Sebab, saat Perang Dunia I dan II, justru Jerman merupakan pihak antagonis. Bahkan Trump menyindir apa yang bakal terjadi di Perancis jika AS tak datang.

Kemudian Trump juga menyinggung komentar Macron saat Hari Gencatan Senjata yang menandai berakhirnya PD I 100 tahun silam pada 11 November lalu.

Saat itu, Macron mengatakan bahwa nasionalisme merupakan "pengkhianat dari patriotisme", dan menyinggung "kepentingan negara sendiri" yang secara tak langsung merujuk ke Trump.

Trump membalas dalam kicauannya bahwa Macron tengah berusaha mengalihkan isu internal setelah angka penerimaan publiknya hanya mencapai 26 persen.

"Omong-omong, tidak ada negara lain yang lebih nasionalisme dibanding Perancis yang warganya penuh kebanggaan. Karena itu, mari buat Perancis kembali perkasa!" ujar Trump.

Dalam konferensi pers, Griveaux menuturkan bahwa saat 13 November, mereka sedang memperingati tewasnya 130 orang dalam serangan yang didalangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu.

"Karena itu saya akan mengatakannya dalam bahasa Inggris. Sopan santun tentu bakal sangat dihargai saat ini," ujar Griveaux dikutip Sky News Kamis (15/11/2018).

Saat menghadiri peringatan Hari Gencatan Senjata, Trump disorot karena dia tidak datang ke pemakaman tentara AS Aisne-Marne di Belleau.

Saat itu, Gedung Putih beralasan helikopter tak bisa turun dikarenakan pandangan pilot yang begitu terbatas. Sementara Trump tak ingin mengganggu lalu lintas Perancis dengan konvoi kendaraannya.

Tentara Perancis memanfaatkan alasan itu dengan membuat meme lucu di Twitter mereka di mana seorang prajurit merangkak di bawah kabel saat guyuran hujan.

"Hujan juga turun. Namun tak masalah karena kami tetap termotivasi #MotivasiSenin," demikian keterangan foto di akun militer Perancis dilansir BBC.

Baca juga: Presiden Perancis Ingin Bentuk Tentara Gabungan Eropa, Ini Jawab Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com