Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan AS: Pengerahan Tentara di Perbatasan Meksiko Perlu Dilakukan

Kompas.com - 15/11/2018, 08:08 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan AS Jim Mattis menegaskan bahwa pengerahan pasukan militer ke perbatasan Amerika dengan Meksiko adalah hal yang perlu untuk dilakukan.

Kepala Pentagon itu mengatakan, kehadiran militer di perbatasan diperlukan demi memberi dukungan penting kepada agen patroli perbatasan jelang kedatangan sekelompok besar migran yang disebut "karavan".

"Saya pikir sangat jelas bahwa dukungan terhadap polisi atau patroli perbatasan saat ini perlu untuk dilakukan," ujarnya kepada wartawan saat mengunjungi para tentara di Donna, Texas.

Mattis menambahkan, petugas perbatasan membutuhkan bantuan untuk segala hal, mulai dari memasang kawat berduri hingga pengangkutan di sekitar perbatasan menggunakan helikopter.

Selain itu, misi di perbatasan tersebut akan menjadi latihan yang bermanfaat bagi pasukan dan meningkatkan kesiapan militer.

Baca juga: Militer Tolak Keinginan Trump untuk Bangun Pusat Penahanan Migran

"Kami memutuskan bahwa misi itu sepenuhnya legal. Ini jelas merupakan misi moral dan etis untuk mendukung petugas patroli perbatasan," kata Mattis dilansir AFP.

Sebelumnya dikabarkan, Presiden Donald Trump telah memerintahkan penempatan pasukan militer di perbatasan AS dengan Meksiko menjelang digelarnya pemilu paruh waktu pekan lalu.

Mattis memperkirakan sekitar 5.900 pasukan militer AS kini berada di perbatasan. Bahkan ke depan dimungkinkan akan ada hingga 9.000 pasukan aktif dan cadangan yang dikirim untuk misi kontroversial ini.

Misi pengerahan pasukan ke perbatasan itu dikritik sebagai bentuk pemborosan anggaran dan tidak diperlukan. Terlebih karena bertujuan untuk mencegah karavan migran yang bahkan kemungkinan tidak akan mencapai perbatasan hingga misi berakhir pada 15 Desember mendatang.

Pentagon belum memberikan perkiraan biaya yang dihabiskan untuk misi pengerahan pasukan di perbatasan ini, tetapi media AS menyebut jumlah anggaran dapat mencapai lebih dari 200 juta dolar AS (sekitar Rp 2,9 triliun).

Rombongan migran tersebut berangkat dari San Pedro Sula, di Honduras pada 13 Oktober lalu dan sejauh ini telah berjalan menempuh 1.500 kilometer ke arah perbatasan.

Kritik juga datang dari Senator asal Arizona, Jeff Flake yang menyebut misi penempatan pasukan tersebut lebih bersifat politis.

Baca juga: Trump Sebut Karavan Migran Akan Ditembak Jika Lempar Batu ke Militer

"Sangat disayangkan bahwa kita memiliki tentara di sana (perbatasan)," ujarnya kepada MSNBC.

"Anda tidak bisa menyebutnya kecuali sebagai sebuah pertunjukan. Sangat disayangkan bahwa tentara itu akan berada jauh dari keluarga mereka menjelang masa liburan dan kita tidak tahu tujuan sebenarnya," tambahnya.

Mattis, bulan lalu telah menegaskan bahwa Pentagon tidak menggelar pertunjukan dan militer AS telah sering ditempatkan di perbatasan selatan, termasuk saat menghadapi ancaman serangan dari para revolusioner Meksiko sekitar satu abad lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com