Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanselir Jerman Dukung Rencana Pembentukan Tentara Gabungan Eropa

Kompas.com - 14/11/2018, 20:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

STRASBOURG, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan mendukung rencana Presiden Perancis Emmanuel Macron untuk membentuk pasukan gabungan Eropa.

Dalam pidatonya di depan Parlemen Eropa di Strasbourg, Merkel menekankan dalam perkembangan dunia saat ini, dibutuhkan adanya satu visi membentuk pasukan Eropa yang sejati.

"Pembentukan tentara itu juga menunjukkan di masa depan, tidak akan ada perang antar-negara Eropa," kata Merkel dikutip Radio Free Europe Rabu (14/11/2018).

Baca juga: Presiden Perancis Ingin Bentuk Tentara Gabungan Eropa, Ini Jawab Trump

Kanselir yang berkuasa sejak 2005 itu berujar, pembentukan pasukan gabungan itu bakal sejalan dengan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Nantinya, tentara gabungan Benua Biru itu bakal berada di bawah Dewan Keamanan Eropa sehingga struktur pertahanannya menjadi terpusat.

"Nasib Eropa harus berada di tangan orang Eropa sendiri jika benar-benar berniat melindungi keberlangsungan komunitasnya," tegas Merkel.

Sebelumnya Macron menyerukan adanya Eropa bersatu dan membentuk tentara untuk mengurangi ketergantungan terhadap Amerika Serikat (AS).

Dalam wawancara dengan radio Europe 1, Macron menyerukan agar dibentuk sebuah tentara Eropa "yang sejati" untuk menangkal ancaman dari Rusia, China, bahkan AS.

Macron menjelaskan Benua Biru harus mulai mengurangi ketergantungan kepada AS setelah Trump mengumumkan keluar dari perjanjian nuklir era Perang Dingin.

Kesepakatan bernama Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF) itu ditandatangani pada 8 Desember 1987 antara Presiden AS Ronald Reagan dan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev.

Mantan Menteri Industri, Ekonomi, dan Bidang Digital itu mengungkapkan, Eropa bakal menjadi korban jika AS serius keluar dari INF.

"Kami tidak akan bisa melindungi masyarakat Eropa kecuali kami memutuskan untuk membentuk pasukan Eropa yang tangguh," tutur Macron.

"Kami membutuhkan Eropa yang bisa melindungi dirinya sendiri dengan baik, tanpa harus bergantung kepada AS," lanjut presiden 40 tahun tersebut.

Baca juga: Presiden Perancis: Eropa Harus Berhenti Bergantung pada Senjata AS

Dia menyerukan dibentuknya sebuah pasukan khusus gerak cepat dari sembilan negara Eropa, dimana pembentukannya bersifat mandiri dari NATO.

Pasukan dengan jumlah lebih kecil itu bisa dikerahkan untuk misi gunung, mengevakuasi warga dari zona perang, maupun membantu penanganan bencana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com