Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Bocah 13 Tahun usai Laga Muay Thai Picu Perdebatan di Thailand

Kompas.com - 14/11/2018, 11:40 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Penduduk di Thailand terkejut dan marah setelah petinju Muay Thai usia 13 tahun meninggal dunia dalam pertarungan untuk acara amal.

Melansir AFP, Rabu (14/11/2018), mereka menyerukan kembali larangan perkelahian anak-anak dalam seni bela diri Muay Thai, yang dianggap brutal.

Anucha Tasako roboh setelah lawan memukul kepalanya beberapa kali dalam sebuah pertandingan di provinsi Samut Prakan, dekat Bangkok, pada Sabtu (10/11/2018).

Rekaman ponsel tersebar di media Thailand menunjukkan momen Anucha yang tidak bergerak saat dipukul, sementara para asisten bergegas masuk ke dalam ring.

Baca juga: Bekerja di Tambang Timah Lepas Pantai, 9 WNA Asal Thailand Diamankan

Anucha, yang bertanding dengan nama panggung Phetmongkol Sor Wilaithong, meninggal dunia akibat pendarahan otak.

Bocah laki-laki itu mulai bertarung di ring Muay Thai sejak berusia 8 tahun dan mengikuti lebih dari 150 pertandingan.

Sementara lawannya, Nitikron Sonde, mengungkapkan kesedihan atas kematian Anucha melalui unggahan di Facebook.

"Saya menyesal," katanya, Selasa (13/11/2018).

"Tapi saya harus melakukan tugas saya untuk menang sehingga dapat menghasilkan cukup uang guna menopak pendidikan saya," imbuhnya.

Warganet Thailand menyalahkan wasit karena tidak segera mengakhiri pertandingan.

"Dia hampir tidak bisa berdiri. Mengapa wasit tidak menghentikan pertarungan tetapi membiarkan dia terus dipukul sampai dia robih," kata salah satu pengguna Facebook Thailand.

Muay Thai memang sangat populer di Thailand, bahkan menyebar ke beberapa negara lainnya.

Banyak petarung usia muda yang mulai memasuki dunia olahraga tersebut untuk mencari ketenaran dan kekayaan.

Namun, keterlibatan anak-anak yang mulai merintis karier pada usia di bawah 10 tahun, kerap menimbulkan banyak kritikan.

Pasalnya, mereka menggunakan tendangan dan teknik siku ke kepala, dan bahkan tanpa mengenakan pengaman kepala.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com