WASHINGTON, KOMPAS.com - Penyelidik dari badan intelijen pusat Amerika, CIA, disebut menggunakan serum kejujuran untuk menguak informasi dari tahanan Al-Qaeda, pelaku serangan teroris pada 11 September 2001.
Melansir dari AFP, berdasarkan dokumen rahasia yang dirilis Selasa (13/11/2018), penyelidik CIA yang melakukan proses interogasi terhadap Abu Zubaydah mengalami kebuntuan untuk menggali informasi seputar rencana serangan teroris di masa depan.
Abu Zubaydah adalah anggota organisasi teroris Al-Qaeda yang diyakini telah membantu merencanakan serangan 9/11 dan kini tengah ditahan.
CIA akhirnya memunculkan rencana penggunaan metode obat dengan serum kejujuran daripada melanjutkan interogasi dengan teknik penyiksaan.
Baca juga: Trump Buat Kesalahan Klaim Terkait Tragedi 9/11
Metode serupa telah digunakan badan intelijen itu pada 1950-an dengan menggunakan obat-obatan seperti LSD, serta serum kebenaran yang diduga telah diuji penggunaannya oleh Rusia pada 1980-an.
Ide penggunaan metode obat-obatan dalam interogasi ini dimunculkan oleh pejabat dari kantor pelayanan media CIA, OMS.
Rencana itu muncul setelah tahanan, Abu Zubaydah yang menunjukkan ketahanan luar biasa meski telah menjalani perlakuan kejam saat proses interogasi.
"Intensitas dan durasi interogasi AZ telah mengejutkan pihak OMS dan mendorong upaya mencari alternatif lain yang lebih ramah dengan wawancara berbasis obat," tulis laporan tersebut.
Namun hingga kini belum ada bukti yang meyakinkan tentang obat-obatan yang dapat membuat seseorang memberikan semua informasi.
"Tidak ada ramuan ajaib seperti gagasan populer yang disebut serum kejujuran," kata intelijen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.