Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir: Saya Bakal Terkejut jika Trump Terpilih Lagi Jadi Presiden

Kompas.com - 13/11/2018, 17:01 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mohathir Mohamad baru-baru ini mengomentari perihal politik di Amerika Serikat dalam wawancara dengan CNBC, Senin (11/12/108).

Dia mengaju akan terkejut apabila Presiden AS Donald Trump akan kembali memenangkan pemilu presiden 2020.

Pernyataannya itu berdasarkan hasil pemilu paruh waktu yang tidak menunjukkan hasil baik bagi Partai Republik.

Baca juga: Ditanya Beda Gaya Memimpin dengan Mahathir, Ini Candaan Anwar Ibrahim

Mahathir mengatakan, kepergian Trump dari gedung Putih akan mengakhiri potensi perang dagang yang sangat mengacaukan, berlanjut pada tahun-tahun mendatang.

"Seperti yang Anda lihat dari pemilu paruh waktu, dia tidak berhasil dengan baik. Kesempatannya untuk menang dua periode cukup suram untuk saat ini," ucapnya.

"Saya akan terkejut jika dia terpilih kembali setelah hasil pemilu paruh waktu," imbuhnya.

Seperti diketahui, Partai Demokrat yang sebelumnya menguasai baik Senat dan DPR, kini kehilangan mayoritasnya di DPR.

"Jika Trump tidak berada di sana, pejabat pemerintah AS baik dari Republik atau Demokrat, mereka tidak akan melanjutkan perang dagang yang sangat kacau ini," katanya.

Pria berusia 93 tahun itu tidak yakin jika pertemuan G20 antara Trump dan Presiden China Xi Jinping akan menghasilkan terobosan dalam mengatasi ketegangan keduanya.

Sebagai informasi, Malaysia merupakan salah satu negara yang perekonomiannya bergantung pada perdagangan.

Baca juga: Penghasilan Menkeu Malaysia Lebih Besar dari PM Mahathir

Ekspor barang dan jasa menguasai lebih dari 70 persen Produk Domestik Bruto. Ekonom menyebut, negara akan rentan apabila perang tarif meningkat sehingga mengurangi perdagangan global.

"Dengan Trump, Anda tidak bisa memprediksi apa pun, kita tidak tahu bagaimana dia akan bereaksi," tuturnya.

Sebelumnya, dia pernah memperingatkan Trump agar tidak memprovokasi China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com